RADAR JABAR - Direktur Seword Media Utama, Alifurrahman Asyari, membuat staement yang cukup menghebohkan tentang Bacawapres yang dipermainkan oleh Pak Lurah.
Kali ini, ia mengungkapkan bahwa ada seorang bakal calon wakil presiden (Bacawapres) yang 'ditahan' di Istana selama 10 jam. Bacawapres ini diminta menunggu atas instruksi dari ‘Pak Lurah’ dan diberi harapan menjadi calon Wakil Presiden (Cawapres). Informasi ini disampaikan oleh Alifurrahman melalui kanal YouTube Seword TV.
Pada awalnya, Alifurrahman menegaskan bahwa cerita tersebut tidak mungkin terjadi pada salah satu Bacawapres.
Menurutnya, Bacawapres ini merupakan salah satu dari beberapa figur Bacawapres yang gagal atau membatalkan pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
BACA JUGA:Jokowi Curhat Tidak Suka Dipanggil Pak Lurah: Saya Presiden RI!
Meskipun sebelumnya, Bacawapres tersebut sangat yakin dengan langkahnya, telah menyelesaikan semua persiapan dan tahapan, bahkan sudah memiliki Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
"Saya mendapat cerita yang sulit dipercaya. Cerita ini kayaknya mustahil terjadi dan menimpa pada salah satu bacawapres. Saya awalnya gak percaya. Jadi ceritanya ini sekitar 2 atau 3 bulan lalu, ada satu bacawapres yang diundang ke istana. Kemudian ketemu dengan Pak Lurah. Terus Pak Lurah bilang tunggu sini ya. Saya keluar sebentar. Dan si bacawapres ini menunggu," terang Alifurrahman, melalui chanel Youtube Seword TV pada Senin, 30 Oktober 2023.
Dalam video berdurasi 17 menit 38 detik tersebut, Alifurrahman mengungkapkan bahwa Bacawapres tersebut tiba sekitar pukul 10.00 WIB.
"Waktu itu ketika disuruh menunggu,sekitar jam 10 siang. Karena ini arahan pak Lurah, bacawapres ini menunggu sesuai arahan," imbuh Alifurrahman.
Menurut Alifurrahman, setelah berlalu 3 jam, Pak Lurah masih belum muncul. Bahkan hingga sore hari, tidak ada petanda kepulangan Pak Lurah kembali ke Istana.
"Sampai sore juga gak ada kejelasan. Si Bacawapres ini numpang sholat, ada konsumsi dia makan. Sampai maghrib juga tidak ada kejelasan," tutur Alifurrahman.
Usai sholat isya, Alifurrahman menyebut bahwa Bacawapres tersebut berinteraksi dengan stafnya, menjelaskan situasi yang tengah dihadapinya.
"Dia dalam posisi bingung. Mau keluar takut dianggap tidak menghormati Pak Lurah. Tapi kalau ditunggu sudah kelamaan," lanjut Alifurrahman.
Kemudian, menurut Alifurrahman, staf tersebut berusaha menjemput Bacawapres dari Istana. Sekitar pukul 20.00 WIB, Bacawapres kembali bertanya kepada ajudan Pak Lurah.
"Apakah saya sudah boleh pulang. Dijawab bahwa pesannya disuruh tunggu," kata Alifurrahman mengutip apa yang disampaikan oleh si Bacawapres tadi.