RADAR JABAR - Ice cream, dengan berbagai rasa dan teksturnya yang menggoda, adalah makanan penutup yang sangat disukai oleh banyak orang di seluruh dunia.
Meskipun sering dianggap sebagai makanan yang hanya untuk kesenangan, ada banyak pertanyaan yang muncul seputar hubungan antara makan ice cream dan perasaan bahagia seseorang.
Benarkah makan ice cream bisa meningkatkan mood, atau itu hanya mitos semata? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi ilmu pengetahuan di balik hubungan antara ice cream dan mood seseorang.
Berikut adalah tentang teori mengenai ice cream dapat menaikan mood:
1. Ice Cream dan "Efek Segera"
Banyak orang merasa senang ketika mereka makan ice cream. Ini sering kali disebabkan oleh apa yang dikenal sebagai "efek segera" atau "penghargaan instan." Makan ice cream memberikan rasa nikmat dan kenikmatan yang cepat, yang dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia dalam sekejap.
Ini adalah respons otak yang alami terhadap makanan yang nikmat. Ketika kita makan sesuatu yang kita sukai, otak kita melepaskan zat-zat kimia seperti dopamine, yang dikenal sebagai "hormon kebahagiaan." Dopamine ini dapat memberikan perasaan senang dan kepuasan, yang memungkinkan seseorang merasa lebih baik secara emosional.
2. Hubungan Antara Gula dan Mood
Salah satu komponen utama dalam ice cream adalah gula. Gula adalah sumber energi instan bagi tubuh, dan kadar gula yang tinggi dalam darah dapat memberikan perasaan euforia sesaat. Namun, efek ini juga sementara, dan kadar gula dalam darah kemudian dapat turun secara drastis, yang dapat membuat seseorang merasa lelah dan lesu.
Oleh karena itu, meskipun makan ice cream dapat memberikan dorongan awal dalam mood, efek ini seringkali bersifat sementara.
3. Hubungan Emosional dengan Ice Cream
Bagi banyak orang, ice cream juga memiliki hubungan emosional yang kuat. Banyak kenangan bahagia dalam hidup seseorang mungkin melibatkan makan ice cream, seperti pergi ke toko es krim bersama keluarga atau teman-teman, atau makan es krim sebagai penghibur dalam situasi stres.
Oleh karena itu, makan ice cream dapat memicu kenangan bahagia ini dan secara tidak langsung meningkatkan mood seseorang.
4. Nutrisi dalam Ice Cream
Selain gula, ice cream juga mengandung lemak dan protein. Lemak dalam ice cream dapat memberikan rasa kenyang dan kenikmatan yang lebih lama, tetapi konsumsi lemak berlebihan juga dapat berdampak negatif pada kesehatan jangka panjang.
Protein dalam ice cream juga penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh. Namun, penting untuk diingat bahwa meskipun ada beberapa nutrisi dalam ice cream, makanan penutup ini seringkali tinggi kalori dan dapat menyebabkan peningkatan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan.
5. Efek Psikologis Makanan Penutup
Makanan penutup, seperti ice cream, seringkali dianggap sebagai hadiah atau penghiburan dalam situasi tertentu. Misalnya, setelah mengalami kegagalan atau stres, seseorang mungkin merasa bahwa makan ice cream adalah cara untuk mengatasi perasaan negatif mereka. Ini adalah contoh dari apa yang disebut "comfort food."
Makan comfort food dapat memberikan perasaan sejenak kenyamanan, tetapi ini juga dapat berdampak negatif jika digunakan sebagai cara utama untuk mengatasi stres atau masalah emosional. Selain itu, makan comfort food secara berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
6. Efek Sementara dan Jangka Panjang
Dari apa yang telah kita diskusikan, kita dapat menyimpulkan bahwa makan ice cream dapat meningkatkan mood secara sementara. Namun, efek ini biasanya bersifat singkat, dan kemudian mungkin diikuti oleh penurunan mood ketika efek gula tinggi dalam darah berkurang.
Selain itu, makan ice cream dalam jumlah besar secara teratur dapat berdampak negatif pada kesehatan seseorang, termasuk peningkatan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.