Seringkali buah, sayuran, dan anggur yang diberi label "produksi di Israel" sebenarnya ditanam di tanah Palestina yang diklaim oleh Israel. Ini mirip dengan China menanam karet di Indonesia, tetapi hasil panennya diklaim sebagai produksi China.
Gerakan BDS mendorong masyarakat dunia untuk tidak mengonsumsi buah, sayuran, dan anggur yang diklaim sebagai produksi di Israel, serta untuk menuntut agar produk-produk tersebut dihapus dari rak-rak supermarket.
7. Siemens
Meskipun banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai merek handphone jadul, Siemens juga terlibat dalam proyek yang dianggap ilegal oleh BDS Movement.
Mereka terlibat dalam pembangunan Eurasia Interconnector di pemukiman Israel. Eurasia Interconnector adalah proyek jaringan listrik yang menghubungkan jaringan listrik Yunani, Siprus, dan Israel melalui kabel bawah laut terpanjang di dunia.
BACA JUGA:Fenomena Yahudi Pesek di Indonesia dan Buzzer Sewaan Israel
Dilaporkan bahwa pemukiman ilegal di tanah Palestina akan diambil untuk mendukung perdagangan listrik antara Israel dan Uni Eropa yang didukung oleh gas fosil.
8. HP (Hewlett-Packard)
HP atau Hewlett-Packard adalah merek laptop dan komputer yang sangat populer di pasar elektronik Indonesia. Perusahaan ini didirikan oleh William Redington Hewlett dan David Packard di Amerika Serikat.
Menurut BDS Movement, meskipun HP bukan perusahaan asal Israel atau Zionis, mereka telah memberikan teknologi yang digunakan oleh Israel dalam pendudukan, kolonialisasi pemukiman, dan pengepungan di wilayah Palestina.
HP juga menyediakan server titanium eksklusif kepada otoritas penduduk dan imigrasi Israel untuk sistem Aviv mereka.
Keterlibatan HP dalam menyediakan teknologi dan layanan ini kepada tentara dan polisi Israel yang menjaga pendudukan ilegal dan pengepungan Gaza telah memicu panggilan untuk mengboikot perusahaan ini.
Itulah daftar 8 brand yang dukung gerakan zionis Israel dalam merebut tanah Palestina. Sebagai orang yang memiliki pemahaman yang sehat, penting untuk mempertimbangkan tindakan yang sesuai dengan nilai-nilai pribadi Anda. Keputusan apakah akan mendukung atau tidak mendukung boikot adalah hak Anda dalam memilih.