Asep mengungkapkan bahwa tersangka baru, Arif Yahya dan Budiyanto Wijaya, merupakan orang kepercayaan Eltinus Omaleng. Mereka berperan dalam mencari beberapa kontraktor yang tidak memiliki kualifikasi untuk proyek pembangunan gereja.
Sementara itu, tersangka Totok Suharto diketahui menjabat sebagai ketua panitia lelang jasa konsultan perencanaan.
Dia berperan dalam memanipulasi sejumlah dokumen lelang untuk memastikan perusahaan tertentu memenangkan lelang sesuai dengan instruksi dari Eltinus Omaleng.
Eltinus juga memerintahkan Marthen Sawy untuk memenangkan Teguh Anggara sebagai pemenang proyek, meskipun lelang tersebut belum diumumkan secara resmi.
Setelah proses lelang dimanipulasi, Marthen Sawy dan Teguh Anggara kemudian menandatangani kontrak pembangunan Gereja Kingmi Mile 32, dengan nilai kontrak mencapai sekitar Rp 46 miliar.
Asep menyatakan bahwa dari hasil penyelidikan, keempat tersangka baru dalam kasus ini juga mendapatkan keuntungan miliaran rupiah dari proyek korupsi tersebut.