Sebelumnya, kami juga sudah mengambil beberapa tangkapan layar saat mengatur pengaturan awal, dan kami mulai dengan penggunaan penyimpanan. Penggunaan penyimpanan saat awal hanya mencapai sekitar 14%, yang cukup lumayan.
Namun, ukuran sistemnya sendiri memakan sekitar 34,5 GB, yang cukup besar, mengingat menggunakan antarmuka One UI.
4. Performa
Kemudian, kami mengambil tangkapan layar saat menginstal beberapa aplikasi pertama di Samsung Galaxy S23 FE. Ada sekitar 29 aplikasi yang kami instal saat awal, yang cukup banyak. Kami hanya menjalankannya sementara dan kemudian melakukan pembaruan perangkat lunak yang tersedia.
Saat kami memeriksa, patch keamanan bulan September sudah tersedia. Kami menginstalnya dan kemudian mencoba melakukan pengujian benchmark.
Pertama, kami menjalankan PC Mark, dan skornya cukup tinggi, mencapai lebih dari 1.000. Namun, yang perlu dicatat adalah bahwa suhu ponsel mencapai 40 derajat Celsius saat menjalankan benchmark awal, dan terasa agak hangat, terutama di bagian belakang ponsel dan rangkanya yang terbuat dari metal. Namun, untuk penggunaan sehari-hari, ini mungkin bukan masalah besar.
Nah, buat skor antutuya sendiri tuh, Antutu 1.166.671, cukup besar bukan?.
Quick Setting ada atau enggak, Dex-nya ternyata ada. Samsung Dex di Samsung Galaxy S23 FE ini ada Dex-nya. Terus NFC-nya pasti ada, terus Dolby Atmos juga support.
5 Uji Coba Kamera
Setelah itu, kami melihat juga di bagian kamera Samsung Galaxy S23 FE. Pengaturannya atau menu-menu yang tersedia seperti mode potret, foto ultra wide, dan juga zoom 3x. Kemudian, ada opsi video dan lainnya. Mengenai opsi "more," tadi sudah kami cek, ada beberapa fitur yang tersedia, namun tidak begitu banyak.
Untuk mode Pro, di sini teman-teman bisa mengatur penggunaan mikrofon, bahkan dapat menggunakan Bluetooth. Jadi, jika teman-teman tidak memiliki mikrofon nirkabel, TWS (True Wireless Stereo) bisa digunakan sebagai pengganti mikrofon. Ini berguna terutama jika teman-teman suka konten kreatif.
Kemudian, untuk resolusi video, tersedia pilihan hingga 50 megapiksel. Resolusi 50 megapiksel ini terutama digunakan untuk pengambilan gambar, bukan untuk merekam video.
BACA JUGA:10 Kelebihan dan Kekurangan Itel S23 Plus Sebagai HP Layar Lengkung Mewah yang Murah
Untuk merekam video, bisa mencapai K24 FPS (Kualitas 24 frame per detik), tetapi ini hanya pada lensa normal. Hasilnya cenderung patah-patah, dan sebagian besar waktu, penggunaan yang paling umum adalah pada resolusi full HD 60 FPS. Sayangnya, penggunaan lensa ultrawide hanya dapat dilakukan pada 30 FPS, dan pilihan yang lebih rendah.
Jika Anda ingin merekam video dalam format Ultra HD (UHD), pada 30 FPS, Anda dapat beralih ke lensa ultrawide. Namun, pada 60 FPS, hanya lensa normal yang dapat digunakan. Selain itu, ada fitur "Super Steady" yang dapat diaktifkan untuk membuat video lebih stabil, tetapi penggunaannya akan mengakibatkan perubahan pada sudut pandang.
Penting untuk dicatat bahwa penggunaan "Super Steady" akan memotong sudut pandang atau beralih ke lensa ultrawide. Itu tergantung pada resolusi yang Anda pilih. Jadi, jika Anda memutuskan untuk menggunakan 60 FPS, Anda hanya akan dapat menggunakan lensa normal saat mengaktifkan "Super Steady."
Namun, pada 30 FPS, Anda dapat beralih di antara lensa dengan mudah tanpa harus menghentikan rekaman. Ini bahkan berlaku untuk lensa depan dengan resolusi yang sama. Penggunaannya akan memberikan banyak fleksibilitas dalam membuat video.
Terkait dengan suhu ponsel, saat melakukan pengujian kamera, ponsel mungkin akan menghangat sedikit. Namun, perlu diuji lebih lanjut untuk menentukan sejauh mana ini akan mempengaruhi penggunaan sehari-hari.