Selain itu, orang-orang Yahudi juga menolak membayar utang atau memenuhi kesepakatan jual-beli mereka dengan umat Muslim. Perilaku ini diabadikan dalam firman Allah dalam Alquran, yang menunjukkan ketidakjujuran mereka dalam urusan ekonomi.
BACA JUGA:9 Jenis Baju Khas Orang Yahudi di Berbagai Belahan Dunia
Orang-orang Yahudi juga mencoba menciptakan konflik antara umat Muslim, mengadu domba mereka, dan bahkan mencoba membuat umat Muslim meragukan keimanannya sendiri, terutama orang-orang yang lemah imannya. Mereka bahkan sampai memfitnah Rasulullah SAW untuk menghalangi perkembangan Islam.
Alasan di balik sikap ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perbedaan keyakinan dan persaingan antara agama-agama. Ini menciptakan ketegangan antara umat Muslim dan Yahudi dalam sejarah Islam.
Dalam konteks yang lebih luas, perlu dicatat bahwa Israel adalah satu-satunya negara di dunia dengan mayoritas penduduk beragama Yahudi. Presentasi penganut Yahudi atau Yudaisme mencapai sekitar 73% dari total penduduk Israel, yang berjumlah sekitar 6,9 juta jiwa dari total 9 juta penduduk. Orang-orang Yahudi juga tersebar di berbagai penjuru dunia.
Dalam penelitian, ada empat pusat penyebaran utama orang Yahudi. Salah satunya terletak di Spanyol, di mana mereka telah tinggal sejak masa kekaisaran Romawi.
Penyebaran mereka di Spanyol dapat dibagi menjadi tiga periode, yaitu periode keemasan Islam, periode Kristen, dan periode modern. Selama masa periode Kristen, terdapat hubungan simbiosis mutualisme antara Yahudi dan Kristen di Spanyol.
Persebaran orang Yahudi juga mencapai Indonesia, bahkan sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Di Indonesia, terlihat hubungan baik antara Yahudi dan penganut Kristen, khususnya di Sulawesi Utara.
BACA JUGA:Mengenal Perbedaan Yahudi, Yudaisme, Israel, dan Zionis
Kualitas komunitas Yahudi di Sulawesi Utara mendapat respons positif dari masyarakat setempat yang beragama Kristen. Bahkan, di sana, telah berdiri sinagoge Sha'ar Hashamayim sejak tahun 2004.
Alasan Yahudi Lebih Memilih Masjid untuk Tempat Ibadah
Meskipun terdapat sejarah interaksi yang baik antara Yahudi dan Kristen, terdapat perbedaan dalam pemilihan tempat ibadah. Dalam sebuah video wawancara yang diunggah akun corogelsaster, tiga orang Yahudi diberi pilihan antara masuk masjid atau gereja.
Mereka memilih masjid, dengan alasan bahwa mereka melihat kesamaan antara keyakinan Yahudi dan Islam dalam penyembahan Tuhan yang sama. Mereka juga menyatakan bahwa masjid adalah tempat untuk menyembah Tuhan, sedangkan gereja mungkin lebih terkait dengan penyembahan berhala.
Selain itu, ada cerita tentang seorang Rabi Yahudi bernama Israel Elbaum yang pernah masuk ke masjid. Ia terjebak selama 12 jam di jalan di Turki karena salju lebat dan dievakuasi ke masjid. Ia disambut dengan hangat oleh umat Muslim yang sedang beribadah di dalam masjid, dan mereka menyatakan bahwa mereka beribadah pada Tuhan yang sama.
Selain kesamaan dalam keyakinan tentang Tuhan yang sama, baik Yahudi maupun Islam juga menempatkan Nabi Ibrahim Alaihissalam dalam posisi penting dalam agama mereka.
Nabi Ibrahim Alaihissalam dianggap sebagai Bapak para nabi, dan sahabat beriman. Meskipun ada sejarah perselisihan antara Yahudi dan umat Muslim, seharusnya kesamaan ini memungkinkan kolaborasi dan kerjasama daripada perpecahan. Keselarasan dan perdamaian antara kedua kelompok dapat menjadi potensi yang sangat berharga.