Beberapa alasan ilmiah yang mungkin menjadi penyebabnya adalah:
1. Peningkatan Produksi Asam Lambung
Kapsaisin dapat merangsang produksi asam lambung yang lebih banyak. Ini dapat menyebabkan iritasi pada dinding lambung dan mengakibatkan sensasi terbakar atau sakit perut.
2. Perubahan Motilitas Lambung
Makanan pedas juga dapat mempengaruhi motilitas lambung, yaitu kemampuan lambung untuk mencerna makanan. Peningkatan motilitas lambung bisa mengakibatkan makanan dicerna lebih cepat dari biasanya, yang dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit perut, kembung, dan diare.
3. Perubahan Mikrobiota Usus
Makanan pedas juga dapat memengaruhi mikrobiota usus, yaitu kumpulan bakteri yang hidup di dalam usus kita. Perubahan dalam komposisi mikrobiota usus dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan perut kembung.
4. Efek Psikologis
Selain efek fisik, makanan pedas juga dapat memiliki efek psikologis. Stres atau kecemasan sebelum atau selama makan dapat meningkatkan ketidaknyamanan di perut. Ini adalah contoh bagaimana koneksi antara pikiran dan tubuh kita dapat mempengaruhi pengalaman makan.