5 Kehidupan Seksual Aneh Zaman Mesir Kuno, Firaun Selalu Rudapaksa Buaya Sungai Nil

Rabu 06-09-2023,15:34 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Dalam pembicaraan mengenai peradaban Mesir, terdapat banyak hal menarik dari sana karena Mesir adalah salah satu peradaban tertua di dunia. Terdapat kehidupan dan kepercayaan aneh tentang seksualitas di zaman Mesir Kuno, termasuk kelakuan sang raja, yaitu Firaun.

Dari peradaban Mesir Kuno, manusia pertama kali mengenal baca tulis, meskipun beberapa catatan dari agama Abraham menunjukkan bahwa manusia pertama kali mulai membaca dan menulis pada zaman Nabi Syith atau sesudahnya, seperti Nabi Idris.

Intinya, pada zaman Mesir kuno inilah dimulainya fase-fase perkembangan kecerdasan manusia dalam hal penemuan dan ilmu pengetahuan. Orang-orang mulai melakukan eksperimen, mencoba berbagai hal, bahkan dengan kesalahan, hingga akhirnya menemukan kebenaran.

Dalam konteks Mesir kuno, terdapat eksperimen atau ritual seksualitas yang dianggap aneh oleh standar kita saat ini. Catatan sejarah mengungkapkan beberapa fakta mengejutkan tentang aktivitas seksual pada zaman Mesir kuno, dan berikut adalah beberapa diantaranya.

Kepercayaan dan Kehidupan Seksual yang Aneh di Zaman Mesir Kuno

 

1. Kondom Pertama di Dunia dari Mesir Kuno

Para arkeolog menemukan sebuah kondom di makam Raja Mesir Tutankhamun di Lembah Para Raja, yang hasil penelitiannya berasal dari sekitar tahun 1350 SM. Kondom ini ditemukan ketika arkeolog Howard Carter mengeksplorasi makam tersebut pada tahun 1922.

BACA JUGA:Apakah Peradaban Kuno Maju Pernah ada? Mari Kita Pecahkan Misterinya

Selanjutnya, tes DNA telah mengonfirmasi bahwa kondom tersebut benar-benar milik Firaun Tutankhamun. Foto ini menunjukkan sehelai kain linen berwarna putih dengan motif coklat kekuningan. Di salah satu bagian kain tersebut, terdapat semacam tali yang diduga digunakan untuk mengikatnya ke pinggang Tutankhamun.

Meskipun begitu, para ahli menyatakan bahwa kondom ini tidak berfungsi sebagai alat kontrasepsi. Sebaliknya, ada kemungkinan bahwa kondom tersebut digunakan dalam proses ritual sebagai tindakan pencegahan penyakit.

Para arkeolog juga menemukan dua janin bayi di dalam makam tersebut. Setelah dilakukan tes DNA, ternyata mereka adalah keturunan Tutankhamun. Selain itu, ditemukan pula kondom yang terbuat dari usus domba.

Penggunaan kondom oleh masyarakat Mesir kuno kemudian diadopsi oleh masyarakat Romawi kuno. Sementara itu, di Cina kuno, kondom dibuat dari sutra yang dilapisi dengan minyak khusus.

Di Jepang, orang-orang kuno bahkan lebih ekstrem dalam pembuatan kondom mereka, menggunakan cangkang kura-kura dan tanduk binatang. Di masa abad pertengahan, masyarakat Muslim dan Yahudi melindungi alat kelamin pria dengan menggunakan tar atau merendamnya dalam jus bawang.

Penting untuk dicatat bahwa dalam beberapa masyarakat, prostitusi atau pelacuran dianggap sebagai tindakan yang telah disetujui oleh Tuhan dan dihormati.

2. Status Pekerja Seks Lebih Dihormati

Bahkan, para pekerja seks diberikan status sosial yang lebih tinggi di masa Mesir kuno. Namun, di negara kita, para pekerja seks yang masih waras pasti akan menyembunyikan identitas asli mereka dan melakukan transaksi secara rahasia.

Para pekerja seks di zaman Mesir kuno sering kali secara terbuka menawarkan jasanya kepada orang-orang. Biasanya, mereka akan membedakan diri dengan penampilan yang mencolok, seperti mengenakan pewarna bibir atau lipstik.

Kategori :