Dari Arsitek ke Politik, Teh Ira Siap Menata Pembangunan Perkotaan di Jawa Barat

Senin 28-08-2023,14:49 WIB
Editor : Erwin Mintara

RADARJABAR - Namanya Irawati, dia istri dari Komjen Pol. (Purn) Boy Rafli Amar. Anak dari darah Sunda-Jawa itu sejak kecil sudah tinggal di Bandung. Mulai dari jenjang pendidikan TK hingga menyelesaikan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Mesti aktif di Bhayangkari, Irawati nyatanya mempunyai backgroud arsitek. Keahliannya dalam menata kota menjadi modal untuk menjadi wakil rakyat. Baginya, menata bukan hanya untuk kota dan taman saja, melainkan kesejahteraan dan hak-hak perempuan pun perlu.

Irawati, yang juga menjabat Ketua Srikandi Partai Hanura itu siap mendedikasikan dirinya untuk membangunan di Jawa Barat. Maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) Daerah Pemilihan (Dapil) I Jabar (Kota Bandung-Kota Cimahi).

"Tentunya apa yang saya miliki ilmu-ilmu dan pengalamam yang saya miliki saya ingin membangun kota Bandung yang lebih nyaman dan aman. Itu sebetulnya salah satu dari visi-misi saya," kata Irawati di Kota Bandung, Minggu 27 Agustus 2023.

Dengan tagline Babarengan Teh Ira, Babarengan Bangun Jawa Barat, dirinya berkomitmen selain untuk lebih mendekatkan Partai Hanura dengan masyarakat, ada beberapa program yang akan dioptimalkan oleh Srikandi Hanura.

"Ya, saya ingin semua mengajak semua elemen masyarakat kota Bandung bersama-sama menjadikan Jawa Barah,  khususnya Bandung Kota dan Cimahi ini menjadi satu masyarakat yang punya kemampuan yang sehat, yang cerdas yang maju dan juga menjadi kota yang indah dan nyaman dan aman," kata dia.

Sebagai Ketua Srikandi Hanura, dia menilai perempuan di Jawa Barat memiliki ciri khas tersendiri. Seperti: sopan,  ramah, mudah beradaptasi atau someah.

Dia menyebutkan, Jawa Barat dari zaman dulu ada empat pahlawan wanita. Diantaranya: kita Dewi Sartika, Raden Siti Jenab, dan sekarang pun tokoh wanita Jawa Barat juga Banyak Termasuk salah satunya Ceu Popong.

Saat ditanya sosok inspiratif yang menghantarkannya untuk maju di kancah perpolitikan, dia menjelaskan banyak. Baginya, di DPR MPR itu banyak wanita yang hebat-hebat.

"Mereka bisa, kenapa saya tidak saya juga ingin benar membaktikan kemampuan saya untuk masyarakat luar sosoknya masyarakat Bandung Kota dan Cimahi dan Jawa Barat," jelas dia.

Terkait dengan stigma perempuan tidak boleh berpolitik, dia menegaskan tidak sepakat. Baginya, wanita itu punya potensi Karena begitu banyak wanita hebat tokoh-tokoh nasional juga banyak wanita di negara Indonesia ini harus diberi kesempatan harus diberikan ruang untuk mereka agar mereka bisa ikut serta dalam Roda pembangunan nasional," tegas dia

"kita Berarti optimis bisa menggemakan suara rakyat. Saya yakin, karena suara perempuan termasuk yang diperhitungkan," imbuhnya.

Kategori :