RADAR JABAR - Tutup sementara selama dua dekade, kini Malaysia akan membuka kembali keduataan besar di Baghdad, Irak. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Zambry Abd Kadir selaku Menteri Luar Negeri Malaysia.
“Saya juga telah menyampaikan keputusan Kabinet Malaysia untuk mengoperasikan semula Kedutaan Besar Malaysia di Baghdad yang telah ditutup sementara sejak dua dekade yang lalu" ujarnya dalam keterangan media di Kuala Lumpur pada Senin (28/8).
Zambry Abd Kadir menyebutka bahwa pengoperasian kembali kedutaan besar di Baghad tentunya dapat membuka peluang kerja sama baru pada berbagai macam bidang.
Dalam kunjungan resmi selama tiga hari ke Irak, Menteri Luar Negeri Malaysia itu melakukan pertemuan dengan para pemimpin tertinggi di pemerintahan Irak. Zambry Abd Kadir bertemu dengan Presidan Irak Abdul Latif Rashid, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' al-Sudani, Juru Bicara Parlemen Irak Mohammed Al-Halbousi, dan juga Menteri Luar Negeri Irak Fuad Hussein.
Pada kunjungan resmi tersebut dibahas juga sejumlah komitmen kerja sama dalam berbagai sektor, terutamanya pada ekonomi, pendidikan, hubungan udara dan wisata. Selain itu dibahas pula kemungkinan serta peluang peningkatan jumlah perdagangan serta investasi pada dua negara, termasuk kedalam sektor perabot, produk farmasi, produk elektronik, dan juga komoditas dari Malaysia.
Menteri Luar Negeri Malaysia itu juga mengatakan bahwa membahas tentang status pengoperasian Petronas di Irak dan juga peluang lebih luas pada sektor energi baru terbarukan yang dapat dieksplorasi oleh perusahaan migas asal Malaysia tersebut.
Zambry juga mengatakan adanya kesepakatan untuk melakukan pertukaran guru, peneliti serta mahasiswa pada berbagai bidang yang berkaitan dengan upaya peningkatan kerja sama sektor pendidikan. Sementara untuk sektor pariwisata, baik kedua negara sepakat untuk memperluas jaringan udara, Malaysia meyambut rencana Iraqi Airways untuk memulai penerbangan reguler ke Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).
Menteri Luar Negeri Malaysia itu melakukan kunjungan resmi ke Irak pada tanggal 23 Agustus hingga 25 Agustus yang sebelumnya pada tanggal 20 hingga 23 Agustus telah melakukan kunjungan resmi ke Iran. Pada kunjungan ke Irak tersebut menjadikannya yang pertama pada tingkat menteri dari Malaysia ke Irak setelah dua dekade akibat adanya pergolakan politik pada negara tersebut.*