Ternyata, refresh rate 240 Hz pada layar ini digunakan untuk mengurangi efek buram saat layar atau gambar bergerak. Ini dicapai dengan menampilkan 120 gambar per detik plus gambar hitam di antara 120 gambar tersebut.
Hasilnya, transisi antar frame yang biasanya mayoritas terisi oleh efek buram, kini menjadi lebih lancar. Ini adalah metode yang dikenal dengan istilah "metode Black frame insertion".
Scrolling Layar Tanpa Blur
Hal menarik lainnya adalah saat kita melakukan scrolling di media sosial atau aplikasi lain pada smartphone. Biasanya, gambar yang bergerak naik dan turun terlihat hanya ketika kita berhenti scrolling.
Namun, dengan metode Black frame insertion ini, bahkan saat melakukan scrolling, kita masih dapat melihat detail gerakan gambar dengan lebih jelas. Ini disebabkan efek buram yang biasanya terjadi saat scrolling menjadi lebih sedikit berkat metode ini.
Kualitas Kamera Foto
Lanjut ke sektor kamera Sharp Aquos R7s, dibandingkan dengan flagship high end lainnya, sektor kamera pada ponsel ini memiliki karakteristik yang sangat berbeda. Hal ini terutama karena ponsel ini mengandalkan satu kamera utama dengan resolusi yang besar, yaitu 47 MP, dan kemampuan merekam video hingga 8K.
Meskipun kebanyakan ponsel lain memiliki banyak kamera dengan megapiksel biasanya mencapai ratusan, ponsel ini justru memilih untuk menggunakan satu kamera dengan sensor yang lebih besar.
Dalam teori, pendekatan ini berbeda dengan variasi fleksibilitas yang umumnya meningkatkan kualitas melalui peningkatan jumlah megapiksel. Sharp Aquos R7s justru meningkatkan kualitas dengan menangkap lebih banyak cahaya, yang selama ini menjadi sumber data utama untuk gambar.
Beberapa pengguna merasa terkejut ketika melihat hasil foto dan video dari ponsel ini. Bahkan dalam kondisi cahaya rendah, hasilnya tidak hanya memiliki noise yang sangat rendah, tetapi juga memberikan nuansa yang alami dan lembut. Hasilnya juga lebih cantik dibandingkan dengan smartphone biasa.
Ini adalah hasil dari mode auto penuh, bukan mode potret khusus. Hal ini menunjukkan bahwa kamera belakang ponsel ini memang memiliki sensor yang lebih besar dibandingkan dengan kebanyakan.
Bahkan tanpa mode potret, ponsel ini mampu menghasilkan efek yang mendalam seperti ini, yang benar-benar mengagumkan.
Meskipun memiliki bukaan dan sensor kamera yang besar, detail dari gambar tetap terjaga dengan baik. Setelah melihat hasil foto dan video, saya dapat mengatakan bahwa efek peningkatannya hampir tidak terlihat, yang membuat detail foto dan video terlihat lebih menyenangkan dan alami.
Untuk masalah warna, meskipun kadang-kadang ada masalah underexpose pada area SD, karakter warna foto dan video terlihat cukup netral. Ini berarti kita dapat dengan mudah mencerahkan atau memberikan sedikit penyesuaian pada tahap editing, karena warnanya sudah cukup aman dan dapat diatur.
Kemampuan zoomnya juga menarik. Kamera ini hanya satu dan viewnya cukup lebar karena focal lengthnya hanya 19 mm. Namun, saat dicoba sampai dua kali zoom, detailnya masih sangat baik. Meskipun tidak se-tajam kamera telefoto khusus dengan dua kali zoom, perbedaannya tidak terlalu signifikan dan tetap enak untuk dilihat.
Kamera Video
Kemudian, untuk kemampuan merekam video, kamera ini mampu merekam hingga edge. Kamera pada Sharp Aquos R7s memiliki kesamaan dengan kamera mirrorless, hingga membuat saya berpikir bahwa tren smartphone mungkin akan berkembang ke arah ini.
Bayangkan jika suatu saat ada kamera dengan sensor One Inch dan resolusi 200 megapiksel, atau bahkan aksesoris lensa zoom untuk kamera seperti ini. Mungkin di masa depan, smartphone tidak perlu memiliki 3 atau 4 sensor kamera dalam satu perangkat, melainkan bisa cukup dengan satu sensor kamera seperti pada Sharp Aquos R7s, karena kekuatannya sudah cukup mumpuni.