7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Calon Penerima Beasiswa LPDP dari Kemenkeu

Senin 07-08-2023,15:03 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

Namun, beberapa teman saya pernah menulis esai dengan bahasa Indonesia, padahal mendaftar untuk studi di luar negeri. Meskipun begitu, mereka tetap lolos seleksi.

Dari situ, kami menyimpulkan pentingnya memilih bahasa yang dikuasai dengan baik, karena jika memaksakan menggunakan bahasa yang kurang lancar, esai bisa menjadi kurang jelas dan maksudnya tidak tersampaikan dengan baik.

Sebagai contoh, penilaian dalam esai tidak berdasarkan pada penggunaan bahasa Inggris yang tinggi seperti yang banyak orang pikir. Beberapa teman saya juga lebih dari satu orang yang menulis esai dengan bahasa Indonesia dan tetap diterima untuk beasiswa LPDP ke luar negeri.

Jadi, tipsnya adalah memahami bahasa mana yang lebih dikuasai dengan baik. Tujuan dari esai ini adalah untuk menyampaikan rencana dan kontribusi kita untuk Indonesia.

Kemampuan bahasa Inggris akan dinilai melalui Skor TOEFL dan wawancara, jadi tidak perlu terlalu khawatir tentang penggunaan bahasa Inggris dalam esai kontribusi. Selalu pilih bahasa yang dapat memudahkan kita menyampaikan gagasan dan rencana dengan jelas dan tepat.

5. Memilih Topik atau Isu yang Tidak Relevan

Kesalahan kelima adalah memilih topik atau isu yang tidak relevan dengan situasi saat ini. Ini terkait dengan kesalahan kedua sebelumnya, yaitu harus mengetahui prioritas negara dan arah pembangunan.

Ketika menulis esai kontribusi, penting untuk menyambungkan topik esai dengan situasi yang sedang terjadi di Indonesia saat ini.

Jangan sampai kalian cuek atau tidak memperhatikan kondisi terkini di Indonesia, seperti berita-berita terbaru yang sedang berkembang.

Selalu perbarui informasi agar esai kalian tetap relevan dan sesuai dengan situasi terkini di Indonesia dengan mengaktifkan notifikasi pemberitahuan di website kami.

6. Terlalu Percaya Diri

Kesalahan keenam adalah terlalu overconfident atau terlalu percaya diri, terutama saat menjalani wawancara. Ketika diwawancara oleh akademisi, memang penting untuk memiliki rasa percaya diri, tetapi hati-hati agar tidak terlalu percaya diri atau terkesan sombong.

LPDP pernah mengunggah konten di Instagram mereka yang menyebutkan bahwa salah satu kesalahan dari seorang pendaftar yang tidak diterima adalah perilaku yang terlalu "bragging" atau terlalu menyombongkan diri selama wawancara.

Pembeda antara percaya diri dengan menyombongkan diri memang bisa menjadi hal yang sulit. Sebagai tips, lebih baik "Show Down tell", artinya kamu bisa menunjukkan kepribadian dan karakter kamu melalui esai dan CV yang kamu ajukan.

Dari sana, panel wawancara sudah bisa melihat seperti apa kamu sebagai calon penerima beasiswa. Saat menceritakan prestasi atau pencapaian, lebih baik fokus pada dampak yang telah kamu berikan.

Misalnya, ceritakan bagaimana project yang kamu lakukan berdampak pada peningkatan literasi atau hal positif lainnya, daripada hanya fokus pada keberhasilan pribadi kamu dengan mengatakan bahwa kamu sukses karena kamu hebat.

Ingatlah untuk tetap menjadi diri sendiri dan menunjukkan keberhasilan kamu dengan fokus pada kontribusi dan dampak positif yang telah kamu berikan. Jangan sampai perilaku overconfident atau menyombongkan diri menghalangi kesempatan kamu untuk mendapatkan beasiswa LPDP.

7. Terlalu Minder

Kesalahan terakhir adalah terlalu minder. Hal ini juga merupakan salah satu kesalahan yang harus dihindari. Sebagai calon penerima beasiswa LPDP, kamu harus mencari keseimbangan antara percaya diri (confident) dan rendah hati (humble).

Kategori :