RADAR JABAR - Bio Farma yang merupakan induk perusahaan BUMN dalam bidang Farmasi telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan salah satu perusahaan dari Kenya, yaitu Generics Africa Limited. Tujuannya yaitu untuk berkolaborasi serta mengeksplorasi kemungkinan kerja sama pada bidang alih teknologi, kontrak manufaktur, registrasi, suplai, serta pemasaran pada pasar swasta atas portofolio vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma.
Selain itu, MoU tersebut juga berisikan mengenai kerja sama pemberian dukungan kepada pemerintah negara baik Indonesia maupun Kenya dalam rangka program hibah di sektor kesehatan.
Yuliana Indriati selaku Direktur Pengembangan Usaha Bio Farma pada Senin (17/7) menyebutkat bahwa Bio Farma menyambut baik arahan dari kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi agar mengembangkan peluang kerja sama di Afrika, khususnya di Kenya.
"Kedatangan Bio Farma ke Kenya ini merupakan bagian dari program Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam rangka persiapan kunjungan Presiden ke Kenya pada bulan Agustus nanti" ujar Yuliana dalam keterangan pers.
Ia juga menungkapkan bahwa Bio Farma senantiasa untuk memperluas potensi kerjasama global. Dengan penandatanganan MoU antar Bio Farma dan Kenya akan menambajkan portofolio kerjasama pihaknya dengan partner global.
"Terima kasih atas kepercayaan dari Menko Marves untuk menggandeng kami membuka peluang kerjasama dengan Kenya" ujarnya
MoU tersebut telah ditandangi oleh Yuliana Indriarti selaku Direktur Pengembangan Usaha Bio Farma dan Albert Mburu selaku Managing Director Generics Africa Limited. Penandatanganan tersebut disaksikan langsung oleh Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, dan Moses Kiarie Kuria selaku Menteri Perdagangan, Invistasi dan Industrialisasi Kenya di Nairobi, Kenya pada 14 Juli 2023.
Luhut Bonsar Pandjaitan selaku Menko Marves juga menyambaikan bahwa kunjungan tersebut yang merupakan persiapan kunjungan Presiden Jokowi ke Kenya pada bulan Agustus mendatang. Nantinya pada kunjungan tersebut akan menyepakati beberapa hal, yaitu kerangka G-to-G, ataupun B-2-B.
“Kami sangat percaya bahwa banyak hasil potensial, baik G-to-G dan B-to-B, untuk kunjungan tersebut sangat penting dalam memperkuat hubungan antara kedua negara kita" ujar Luhut
Kegiatan tersebut dibungkus dalam kegiatan forum bisnis dalam dua hari ini akan mendorong sejumlah capaian yang diantaranya adalah rencana investasi Pertamina pada industri hulu migas serta bidang panas bumi, rencana kerja sama vaksi Bio Farma dengan BUMN Kenya, rencana kerja distribusi Combiphar dengan mitra lokal, rencana importasi hewan ternak, rencana investasi perusahaan tekstil Indoneisa, di Kenya, serta rencana kerja sama bidang kelapa sawit.
Dijelaskan oleh Menko Luhut bahwa Kenya memiliki lokasi yang strategi sebagai hub komoditas penting yang memiliki nilai ekonomo tinggi ke pasar yang lebih luas. Pasar tersebut mencangkup 300 juta orang ke negara-ngeara sekitar Kenya, yaitu Uganda, Sudan Selatan, Rwanda, DRC, dan lainnya.*