RADAR JABAR – Polisi telah mengungkap motif di balik insiden pembakaran gedung sekolah di SMPN 2 Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Motifnya adalah sakit hati.
Pelaku, yang merupakan seorang siswa, melakukan pembakaran sebagai respons terhadap konflik yang terjadi di antara mereka dengan teman-temannya.
Pelaku mengaku bahwa ia telah menjadi korban bully oleh temannya, yang menyebabkan rasa sakit hati dan emosi negatif yang akhirnya memicu aksinya tersebut.
“Motif dari pelaku adalah merasa sakit hati karena sering di bully oleh te,am-temannya termasuk oleh guru, siswa ini merasa kurang diperhatikan,” kata Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi kepada awak media, Rabu (28/6/2023).
Kapolres Temanggung menjelaskan bahwa tersangka telah melakukan serangkaian langkah dalam melaksanakan aksinya. Pertama, tersangka menyiapkan sebuah botol bekas minuman yang akan digunakan sebagai wadah untuk mengandung cairan pembakar. Selanjutnya, tersangka mencampurkan cairan khusus dengan bahan tertentu yang dapat memicu terjadinya api yang besar.
Dengan persiapan tersebut, tersangka berhasil menciptakan sebuah alat pembakar yang efektif. Ketika aksi dilakukan, api yang dihasilkan dari cairan tersebut mampu dengan cepat merambat dan menyebar, sehingga mengakibatkan sejumlah ruangan di sekolah tersebut terbakar. Upaya tersangka ini dapat dikatakan cukup berhasil mengingat dampak yang ditimbulkan dalam peristiwa tersebut.
"Dengan bahan bakar minyak dan isi korek gas digabungkan menjadi satu kemudian diramu dan dicoba. Uji coba pertama berhasil dilakukan di belakang rumahnya dan hasilnya cukup bagus," ujarnya.