Bagian-bagian kapal yang lemah ini dapat menjadi berbahaya bagi penyelam yang mencoba mendekati bangkai. Beberapa penyelam yang tidak berpengalaman atau yang tidak mematuhi batasan keselamatan telah mengalami cedera serius atau bahkan kehilangan nyawa mereka. Potensi Kolaps dan Runtuhnya Bangkai
Karena kerusakan struktural yang dialami oleh bangkai Kapal Titanic, ada potensi kolaps dan runtuhnya bagian-bagian kapal. Bagian yang longgar atau rapuh dapat runtuh secara tiba-tiba dan menyebabkan bahaya bagi siapa pun yang berada di dekatnya.
Bahkan untuk para penyelam berpengalaman, risiko ini tetap merupakan ancaman serius karena sulit untuk memprediksi kapan dan di mana kolaps atau runtuhnya bagian kapal dapat terjadi.
BACA JUGA:Ngeri, Ayu Anjani Ungkap Kronologi Tenggelamnya Kapal yang Tewaskan Ibu dan Adiknya
Bahaya Ketergantungan pada Peralatan dan Sistem Pendukung
Penyelaman di sekitar bangkai Kapal Titanic memerlukan penggunaan peralatan dan sistem pendukung yang canggih. Selain itu, karena kedalaman dan tekanan laut yang tinggi, penyelam perlu mengandalkan sistem penyelaman yang rumit dan penggunaan campuran gas khusus seperti campuran nitroks atau trimix.
Namun, ketergantungan pada peralatan dan sistem pendukung ini sendiri membawa risiko. Kerusakan atau kegagalan peralatan dapat terjadi, dan jika hal itu terjadi di dalam air dalam situasi yang sulit, itu dapat mengancam keselamatan penyelam.
Selain itu, penyelaman di kedalaman yang ekstrem juga memerlukan penyelam untuk memiliki pelatihan dan keahlian yang sangat baik untuk mengatasi tantangan teknis yang dihadapi.
Perlindungan Hukum dan Lingkungan
Selain alasan-alasan fisik yang menjadikan area laut di sekitar bangkai Kapal Titanic berbahaya, ada juga pertimbangan hukum dan lingkungan yang perlu diperhatikan. Bangkai kapal tersebut dilindungi oleh berbagai undang-undang internasional dan nasional yang mengatur perlindungan situs sejarah bawah air.
Menjelajahi dan menyelam di area tersebut memerlukan izin khusus dan pematuhan terhadap aturan-aturan tersebut.
Selain itu, pelestarian lingkungan juga menjadi pertimbangan penting. Pengunjung dan penyelam harus mematuhi praktik-praktik ramah lingkungan untuk memastikan bahwa bangkai Kapal Titanic tidak terancam atau terganggu lebih lanjut.
BACA JUGA:Kapal Feri KMP Royce 1 Alami Kebakaran di Alur Penyebrangan Merak-Bakauheni