Hari Tanpa Tembakau Sedunia Diperingati Tanggal 31 Mei, Berikut Sejarahnya!

Rabu 31-05-2023,10:13 WIB
Reporter : Vania Ramadhania Suprapto
Editor : Vania Ramadhania Suprapto

Radar Jabar - Pada hari ini 31 Mei 2023, diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day. Hari tanpa tembakau sedunia ini awalnya diperingati pada 7 April 1988 yang bertepatan dengan peringatan 40 tahun WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).

Tujuan dari diadakannya Hari Tanpa Tembakau Sedunia yaitu untuk mendorong semua orang di seluruh dunia yang merokok atau menggunakan tembakau berhenti setidaknya selama 24 jam.

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day Ini merupakan satu dari delapan hari kesehatan masyarakat global yang diinisiasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Peringatan HTTS untuk menarik perhatian pada beban kematian yang dapat dicegah dan penyakit yang berhubungan dengan penggunaan tembakau dan nikotin.

BACA JUGA:Jabar Gempur Rokok Ilegal, Berbahaya Bagi Pendapatan Ekonomi Negara

Untuk itu, mari kita ulas sejarah dari Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day. 

Negara-negara anggota WHO mencanangkan Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada tahun 1987.

Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian global terhadap epidemi tembakau dan kematian serta penyakit yang dapat dicegah yang ditimbulkannya.

Pada tahun 1987, Majelis Kesehatan Dunia mengeluarkan Resolusi WHA40.38.

Dan pada 1988, Resolusi WHA42.19 akhirnya disahkan, yang menyerukan bahwa perayaan HTTS diperingati setiap tahun pada 31 Mei.

Resolusi tersebut hadir karena kesadaran bahwa penggunaan tembakau sudah menyebabkan lebih dari dua juta kematian dini di seluruh dunia setiap tahun pada saat itu.

Dikutip dari WHO, tema yang diusung pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia tahun ini adalah “Kita butuh makanan, bukan tembakau” atau "We need food, not tobacco". 

BACA JUGA:Perokok Jarang Mengetahui 3 Fakta Nikotin, Apa Saja?

Kampanye global ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang peluang produksi dan pemasaran tanaman alternatif bagi petani tembakau dan mendorong mereka untuk menanam tanaman yang berkelanjutan dan

Pertumbuhan dan produksi produk tembakau dapat memperburuk kerawanan pangan, sehingga hal itu menjadi salah satu yang berkontribusi terhadap krisis pangan global. Badan Kesehatan Dunia itu juga mengungkapkan bagaimana tembakau dapat memicu terhadap krisis pangan global, antara lain: Di seluruh dunia sekitar 3,5 juta hektar lahan dikonversi untuk penanaman tembakau setiap tahun. Menanam tembakau juga berkontribusi terhadap deforestasi seluas 200.000 hektar per tahun.

Kategori :