Papeda Kuliner Khas Timur Indonesia: Mitos, Cara Membuat, dan Kreasi Kuliner Papeda, Yuk Dicoba!

Kamis 18-05-2023,14:00 WIB
Reporter : Firman Satria
Editor : Firman Satria

Radar Jabar - Papeda adalah makanan khas dari Papua dan Maluku yang terbuat dari sagu. Papeda memiliki bentuk seperti bubur namun teksturnya lebih lengket dan kenyal. 

BACA JUGA:Pakaian Adat Papua: Dari Koteka hingga Yokai, Kaya Akan Keanekaragaman dan Keunikannya!

Bagi mayoritas masyarakat di Papua dan Maluku, Papeda bukan hanya sekedar makanan saja. Tapi, Papeda sangat dihormati dan juga disakralkan, biasanya hidangan ini disajikan saat upacara adat atau acara-acara tertentu.

Mitos Papeda Bagi Masyarakat Timur Indonesia

Upacara Watani Kami merupakan salah satu upacara yang dilaksanakan sebagai petanda berakhirnya siklus sebuah kematian dari seseorang. Dalam upacara adat ini, Papeda merupakan hidangan yang wajib tersedia, nantinya bagi pihak yang banyak membantu upacara berlangsung akan diberikan Papeda tersebut.

BACA JUGA:4 Rekomendasi Bakmie Halal dan Nikmat Paling Sering Dikunjungi Di Bandung

Ada juga bagi suku Nuaulu dan suku Huaulu memiliki mitos yang masih sangat dipercaya seputar Papeda. Dimana kepercayaan disana perempuan yang dalam masa haid dilarang untuk memasak Papeda karena akan dianggap dalam proses membuat Papeda akan menjadi tabu.

Cara Membuat Papeda di Rumah

Bahan utama dari Papeda ini adalah sagu, meskipun terlihat cukup mudah tapi membuat kuliner khas Papua ini harus sabar dan sangat teliti.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut cara membuat kuliner khas Papua, Papeda dengan benar.

1. Siapkan belangga atau panci yang digunakan untuk memasak zaman dulu.

2. Tuang air secukupnya ke dalam belangga dan rebus hingga mendidih.

3. Tuangkan saripati sagu ke dalam air rebusan tadi dengan perlahan.

4. Masukan garam secukupnya dan aduk-aduk papeda.

5. Aduk papeda sampai berubah warna dan menjadi keabu-abuan.

6. Bila sudah, papeda dapat disantap selagi hangat.

Proses pengadukan papeda ini harus dilakukan dengan arah yang searah tidak boleh berlawanan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan kekentalan yang bagus.

Kreasi Kuliner Papeda yang Simpel 

Meskipun terlihat sederhana, namun Papeda ini bisa dikreasikan sedemikian rupa. Banyak kuliner-kuliner saat ini yang sudah membuat berbagai resep Papeda makanan khas Timur Indonesia menjadi lebih menarik dan kreatif.

Caranya juga sangat mudah, tidak perlu bahan-bahan yang sulit ditemukan namun hanya mencampurkan Papeda pada makanan atau hidangan sehari-hari.

BACA JUGA:Restoran Eropa di Bandung: Wajib Dikunjungi Karena Sekali Makan Serasa di Eropa!

Berikut beberapa kreasi resep Papeda yang simpel:

1. Ikan Kakap Papeda

Ikan kakap sudah sangat familiar bagi kita, namun kalian wajib mencoba memakannya dengan Papeda. Rasanya sangatlah nikmat terlebih bila dihidangkan dalam keadaan masih hangat.

2. Tongkol Kuah Kuning Papeda

Kreasi kuliner dari Papeda selanjutnya adalah mencampurkan Papeda dalam ikan tongkol kuah kuning. Lembutnya Papeda dicampur dengan kuah kuning dari ikan tongkol yang sangat segar akan menghasilkan perpaduan rasa yang tak kalah nikmat.

3. Papeda Manis

Hidangan satu ini sepertinya cocok untuk desert setelah hidangan utama. Kuliner satu ini cukup mirip dengan bubur sumsum, namun bedanya Papeda dimasak dengan campuran bahan manis lainnya seperti gula jawa dan susu sehingga akan membuat Papeda lebih terasa seperti gula yang dikentalkan.

4. Cilung Papeda

Siapa sih yang tidak mengenal cilung? Ya, jajanan yang biasa ditemui di daerah Jawa Barat dengan bahan dasar tepung tapioka, namun kreasi unik satu ini menggantik tepung tapioka dengan Papeda. Rasanya? Rasakan sendiri!

5. Papeda Gulai Ikan

Kuliner khas Papua selanjutnya adalah Papeda yang dipadukan dengan gulai ikan yang nikmat dan segar. Biasanya kita memakan gulai ikan menggunakan nasi atau lontong atau pun kupat, namun denganmencapurkan Papeda pada gulai ikan akan memberikan cita rasa yang tak kalah lezat.

Itulah informasi seputar makanan khas Papua dan Maluku, Indonesia yaitu Papeda. Makanan yang sangat dihormati bagi masyarakat sana, dan memiliki cita rasa khas yang sangat kuat perlu sekali untuk kita pertahankan kuliner tradisional ini agar tidak lebur dimakan oleh modernisasi terutama dibidang kuliner.

Kategori :