Hal tersebut tidak menjadi sebuah permasalahan jika bahan pendukung tidak melebih batas minimum yang berlaku, agar terhindar dari toksisitas (risiko berbahaya).
Mengingat bahwa sosok bayi memiliki kebutuhan yang berbeda dengan orang dewasa, cara pemakaian produk kosmetik juga perlu diperhatikan.
Seperti jangka waktu pemaparan produk terhadap kulit bayi, melalui ukuran tersebut kita akan mengetahui seberapa besar perhitungan terhadap segi toksisitas juga proses penumpukan kosmetik terhadap kulit.
Kita juga perlu memperhatikan produk kosmetik dari segi pengemasannya. Hindari pembelian produk kosmetik bayi dengan pengemasan yang dinilai 'tidak ramah'.
Seperti kemasan dengan bahan kaca, atau bentuk kemasan yang memiliki sudut tajam yang dapat berisiko melukai.
Baca juga: Simak, Bahaya Cat Manusia Silver untuk Kulit Anak
Ukuran kemasan juga disarankan untuk tidak terlalu kecil, kemudian hindari kemasan produk yang memiliki bagian terpisah atau dapat terlepas, tertelan, atau terhirup oleh sang bayi.
Hal penting lainnya yang harus diketahui yaitu terkait dampak atau efek yang timbul setelah bayi menggunakan produk kosmetik. Seperti gejala alergi seperti, ruam, gatal-gatal, kulit kemerahan, dan juga gejala keracunan seperti muntah-muntah.
Sebagai catatan akhir, produk kosmetik dengan penggunaan formula herbal tidak dapat menjamin atas segi keamanan juga kualitas bagi penggunanya.
Sangat disarankan bagi kalian yang hendak membeli produk kosmetik, khususnya kosmetik untuk bayi dengan produk yang telah terdaftar di BPOM.***