Radar Jabar - Destinasi wisata Kampung Naga berada di Tasikmalaya dan merupakan salah satu kampung adat yang masih aktif dan tersohor di Indonesia, bahkan kabarnya hingga mancanegara. Kampung Naga merupakan desa adat yang masih menerapkan adat istiadat serta budaya leluhur yang masih dipegang teguh oleh masyarakatnya.
BACA JUGA:Kampung Senyum Subang: Mengenal Kearifan Lokal dan Budaya Melalui Destinasi Wisata Kampung Naga sebenarnya bukan destinasi wisata yang secara resmi dibuka, namun banyaknya pengunjung yang berbondong-bondong datang kesana jadilah dibuka untuk wisata. Namun, dengan catatan para pengunjung wajib didampingi oleh pemandu yang sudah disediakan oleh masyarakat setempat. Berikut ini informasi seputar Kampung Naga Tasikmalaya yang wajib kalian tahu! Daya Tarik Kampung Naga Meskipun Kampung Naga secara resmi bukanlah sebuah objek wisata umum, namun banyak daya tarik yang diberikan oleh Kampung Naga ini sehingga membuat banyak masyarakat penasaran dan ingin tahu bagaimana kehidupan lokal masyarakat di Kampung Naga. Desa Adat ini memiliki luas sekitar 1,5 hektar dan berada diatas kawasan lembah dan perbukitan. Untuk menuju Kampung Naga ini, pengunjung perlu menuruni anak tangga dengan jumlah kira-kira 400 anak tangga. Anak tangga tersebut dibentuk dari batuan alami yang aman untuk dilalui, meskipun perlu berhati-hati karena bila hujan turun tangga akan lebih licin. Dari atas, akan terlihat beberapa genteng rumah milik warga lokal di Kampung Naga tersebut yang berwarna hitam, rumah-rumah tersebut dibangun dengan model atau bentuk rumah panggung dan dibuat dengan bahan alamai. Sehingga genteng rumah mereka terlihat hitam karena dibuat dari anyaman daun-daun yang dibentuk sedemikian rupa. Pemukiman warga diapit oleh hutan-hutan yang hijau serta aliran sungai Ciwulang yang masih jernih. Akan terlihat dari sebelah utara dan selatannya yaitu hamparan sawah yang sangat luas. Sawah disana merupakan kepemilikan asli milik warga setempat dan juga menjadi salah satu mata pencaharian bagi masyarakat. BACA JUGA:Festival Kuluwung, Warisan Budaya Lelulur Desa Sukamakmur Masyarakat yang Patuh akan pesan dari Leluhur Dikutip dari beberapa sumber, sesepuh Kampung Naga yang merupakan keturunan asli disana, yaitu Endut Suganda mengatakan bahwa masyarakat di kampung Naga tersebut masih menjaga tradisi dan budaya dan kepatuhan pada ajaran leluhur yang masih tinggi. Seperti misalnya ajaran mengenai kesederhanaan, hidup rukun dan menjaga teguh aturan dalam menjaga kelestarian alam. Masyarakat di Kampung Naga ini tetap menjaga keaslian budaya mereka ditengah banyaknya pengaruh modernisasi dan kemajuan teknologi seperti saat ini. Salah satu ajaran mereka juga yaitu menghormati hutan yang dianggap terlarang dan merupakan salah satu penghidupan mereka disana.Mempertahankan Kesenian asli Leluhur Salah satu daya tarik dari Kampung Naga ini pun adalah masih menjaga asli kesenian dari leluhur mereka. Dilansir dari Antara, masyarakat di Kampung Naga ini masih memiliki kesenian tradisional yang merupakan identitas mereka yang perlu dipertahankan. Kesenian tersebut diantaranya adalah Terbang Gembrung, Terbang Sejak, dan juga Angklung yang sampai saat ini masih kerap ditampilkan dalam acara-acara tertentu atau pun moment tertentu di Kampung Naga sendiri. Kehidupan Sederhana dalam Tradisi Budaya Masyarakat di Kampung Naga Tasikmalaya ini sangat terkenal dengan kehidupannya yang sederhana. Seperti misalnya masyarakat disana masih menerapkan kehidupan yang diajarkan oleh leluhur mereka, mempertahankan adat istiadat, dan juga budaya. Suasana di kampung Naga ini pun masih sangat asri dan terjaga alamnya sehingga menciptakan suasana yang damai. Daya Traik Kampung Naga Tasikmalaya Kehidupan masyarakat lokal di Kampung Naga sendiri, selain bertani dan berternak mereka pun membuka toko-toko souvernir yang dijajakan untuk pengunjung. Sehingga ketika berkunjung kesana, wisatawan dapat membeli souvernir yang disediakan oleh masyarakat lokal disana. Selain itu terdapat beberapa daya tarik yang menjadi ciri khas Kampung Naga tersebut, diantaranya. BACA JUGA: Menjelajahi Pesona Wayang Windu Pangalengan, Destinasi Wisata Seru untuk Berlibur Bersama Keluarga
Rumah tradisional disana memiliki bentuk rumah panggung, rumah-rumah yang ditinggali oleh masyarakat ini terbuat dari kayu dan atapnya menggunakan daun seperti ilalang atau pun kayu rumbia. Selain itu untuk lantainya pun masih menggunakan bebatuan dan perabotan rumah tangga yang masih menggunakan alat sederhana.
Balai adat merupakan tempat yang digunakan untuk pertemuan, rapat, atau pun dalam penyelenggaraan upacara adat. Balai adat ini juga masih berupa rumah panggung yang terbuat dari kayu serta ijuk.
Daya tarik lainnya pun yang cukup terkenal dari Kampung Naga ini yaitu tidak ada listrik. Suasana alam yang sangat tenang apalagi ketika malam hari, akan terasa sangat damai dan tenang. Suasana malam yang remang-remang pun sudah menjadi hal biasa disini, karena masyarakat setempat masih tetap menjaga teguh kehidupan yang diajarkan oleh leluhur mereka.
Kampung Naga pun terdapat beberapa toko serta warung makan yang dijajakan untuk pengunjung, selain itu ini juga menjadi kegiatan ekonomi masyarakat. Toko-toko tersebut pun menjual makanan atau pun sembako serta juga menjual souvernir.