RADARJABAR.ID - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan Perjalanan Dinas Luar Negeri ke Amerika Serikat dari 1 - 7 Mei 2023.
Dalam rangkaian kunjungan kerja ke AS ini Gubernur Ridwan Kamil akan menjadi pembicara dalam forum Third Session of the United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN) atau Forum Pertemuan Ilmiah RupaBumi Dunia di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) New York pada 2 Mei 2023.
Pemda Provinsi Jabar pun berkesempatan memanfaatkan forum bertema "Strengthening Relationship, Links and Connections in Geographical Names Standardization and Sustainable Development and Pandemic Recovery" untuk menjalin kerja sama pemanfaatan RupaBumi di Jabar.
Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- akan memaparkan inovasi Jabar terkait pemanfaatan RupaBumi dalam mitigasi kebencanaan gempa di Kabupaten Cianjur. Dokumen ilmiah tersebut bertajuk "Toponym Usage in Response to the Earthquake Disaster in Cianjur Regency".
Selain Jabar, delegasi Indonesia dalam Konferensi UNGEGN tahun ini adalah Ditjen Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri, Bupati Banggai, Taliabu , Pushidrosal AL dan Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai Ketua Delegasi.
UNGEGN merupakan kelompok pakar nama-nama geografis yang menjadi satu dari tujuh badan tetap kepakaran PBB di bawah UN Economic and Social Council (UN-ECOSOC), yang dibentuk pada 1960.
Dalam dokumen ilmiah tersebut berisi pembahasan mengenai inovasi berupa aplikasi Pisodapur (Pusat Informasi dan Koordinasi Data Gempa Cianjur) yang mempermudah penanganan dalam bencana gempa di Cianjur beberapa waktu lalu.
Data terkait pemberian bantuan untuk warga dan lokasi fasilitas umum dan sosial ditunjang oleh data RupaBumi dari aplikasi SINAR (Sistem Informasi RupaBumi) dari Badan Informasi Geospasial (BIG) yang telah di- input dan ditelaah Pemda Kabupaten Cianjur melalui Bagian Tata Pemerintahan Kabupaten Cianjur.
Tim tanggap darurat profesional dan otoritas lokal menggunakan data nama Geografis RupaBumi, yang terdiri dari nama desa, wilayah administrasi, dan fasilitas umum, untuk mengevakuasi korban selama operasi pencarian dan penyelamatan.
Selain itu, data tersebut digunakan untuk mempercepat proses distribusi dan pelaporan logistik serta menganalisis secara spasial wilayah yang terkena dampak.
Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jabar kemudian mengekstraksi nama geografis yang mewakili ruang terbuka publik atau lapangan terbuka dari database SINAR untuk mengidentifikasi calon lokasi hunian darurat.
Pemda Provinsi Jabar dan Pemda Kabupaten Cianjur pun berkolaborasi membuat platform digital Pisodapur dan memanfaatkan data nama geografis untuk memenuhi kebutuhan logistik yang masif dan terukur.
Pisodapur berfungsi menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tentang korban gempa, rumah rusak, daerah yang terkena dampak, berita terbaru terkait gempa, dan laporan donasi.
Dokumen ilmiah berjudul “Toponym Usage in response to the earthquake disaster in Cianjur Regency”, yang disusun Pemda Provinsi Jabar itu mendapat perhatian panitia forum UNGEGN di New York untuk dibahas pada forum ilmiah tersebut yang akan dihadiri kurang lebih 100 negara anggota PBB.