Buku Biografi Nelson Mandela dan Anwar Ibrahim untuk Anas Urbaningrum

Selasa 11-04-2023,21:20 WIB
Editor : Erwin Mintara

RADARJABAR.ID, - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum kembali mengirup udara bebas seusai keluar dari jeruji besi Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Sukamiskin, Kota Bandung, Pada Selasa (11/4/23).

Pantauan Jabar Ekspres seusai memberikan pidato keluar dari Lapas Sukamiskin, beberapa rekan sejawat hadir memberikan dukungan seperti Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Saan Mustapa dan Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) I Gede Pesek Guardika.

Mantan politisi Demokrat ini keluar dengan memakai peci hitam dan mengendong ransel berwarna hitam, ia tersenyum kepada awak media dan menyampaikan pidatonya.

“saya ucapkan terimakasih kepada sahabat lama saya, Saan Mustopa yang sudah hadir, kemudian sahabat saya, adik-adik saya di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam)," kata Anas pada sambutan pidatonya.

Seusai menyampaikan pidatonya itu, Anas Urbaningrum diberikan simbolik buku biografi Nelson Mandela oleh Saan Mustopa dan buku biografi  Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim oleh I Gede Pesek Guardika.

Menurut, Ketua Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) itu pemberian buku Anwar Ibrahim tersebut sebagai spirit bahwa Anas akan kembali membicarakan keindonesiaan dan kembali aktif berpolitik seperti Anwar Ibrahim yang bisa menjadi Perdana Menteri Malaysia.

“kalau Anwar Ibrahim dengan partai Pakatan Harapan menjadi menteri saudara serumpun kita bisa bangkit kembali, maka kami siapkan  kendaraan Partai Kebangkitan Nusantara yang kebetulan nomor kecintaannya pada masa itu  dikuasai pihak lain hari ini sudah diberikan pada mas Anas,” jelas I Gede

Saat memberikan buku biografi Anwar Ibrahim itu, Gede Pesek bilang agar jangan lupa membacanya pada Anas. “Jangan lupa dibaca ya mas,” jelas Gede.

Dirinya juga menyebutkan dipastikan Anas Urbaningrum akan mewarnai dinamika politik tahun 2024 mendatang.

“Beliau akan ikut mewarnai saya kira, hari ini politik kita hanya survei orang ABC, tidak pernah membicarakan ide gagasan seperti apa, coba kita lihat dalam beberapa bulan ini lembaga survei isinya gitu, dan itu tidak mencerdaskan sekali, karena tidak ada adu ide gagasan politik nasional," tutur dia.

"Mudahan-mudahan dengan adanya mas Anas bisa memberikan pancingan, karena beliau tidak boleh maju,bisa memancing dialetika kebangsaan, sehingga ke depan, demokrasi kita dimulai dengan ide dan gagasan,"imbuhnya.

Tags :
Kategori :

Terkait