BANDUNG - Beberapa bulan lalu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil meluncurkan program Tapal Desa atau Ketahanan Pangan Digital Desa di Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Program Tapal Desa ini merupakan inovasi dari DPMD Jawa Barat yang bertujuan untuk menciptakan ketahanan pangan di tingkat desa dengan membangun leuit atau lumbung padi.
Leuit dalam program ini tetap mengedepankan kearifan lokal dengan filosofi tradisional namun dipadukan dengan teknologi digital.
Sekretaris DPMD Jabar, Pupun Saefunudin menyatakan bahwa inovasi tersebut sebagai semangat DPMD dalam upaya pengendalian inflasi.
Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan "Sosialisasi Pemanfaatan Ruang Desa dalam Ketahanan
Pangan Provinsi Jawa Barat" hari ini Kamis (10/11) di Karawang tadi siang.
Melalui program Tapal Desa ini terdapat 2 (dua) wilayah yang dijadikan percontohan, yakni Kab. Karawang dan Kab. Bekasi.
Sebanyak 12 leuit rencananya akan dibangun di 2 (dua) wilayah tersebut, diantaranya 7 (tujuh) leuit di Karawang dan 5 (lima) leuit lainnya di Kab. Bekasi.
Ia mempersilahkan para penerima manfaat program leuit untuk mendalami pedoman ketahanan pangan yang diterbitkan Kemendesa PDTT.
"Saya minta betul-betul diyakini dan dipahami bahwa pembangunan leuit bukan hanya semata-mata menjalankan program, tetapi sesuai amanat", tegas Pupun.
Tidak hanya leuit saja, aktifitas lainnya dalam pengendalian dampak inflasi di desa yaitu fasilitasi pengembangan kapasitas Bumdes menjadi pusat distribusi dan pengembangan usaha ekonomi sirkuler perdesaan.