Pelaksanaan Regosek 2022, Wagub Imbau Masyarakat Beri Data Valid

Selasa 18-10-2022,13:51 WIB
Reporter : Sandi Nugraha
Editor : Rita ariyanti

BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyebut proses pelaksanaan pendataan Awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regosek) tahun 2022 kepada masyarakat sudah mulai dilakukan.

Menanggapai pelaksanaa pendataan Regosek 2022 tersebut, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan bahwa Pemerintah turut mendukung apa yang saat ini tengah dilakukan oleh BPS.

Terlebih dia mengatakan, Pelaksanaa pendataan Regosek 2022 yang dilakukan oleh BPS kepada masyarakat akan dijadikan sebagai bahan tumpuan pemerintah dalam melakukan pembangunan baik pendidikan, kesehatan, bahkan Ekonomi.

"Jadi Tolong berikan data yang benar adanya, jangan berbohong. Karena, yang akan ditanya ini berbagai macam pertanyaan termasuk dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lingkungan yang ada. Sehingga, dibutuhkan data yang benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada," katanya di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (18/10).

Sementara terkait dengan keamanan data, Uu menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh BPS Jabar dijamin terjaga dengan baik.

"Jadi berikan data yang jujur dan juga kami yakin data ini akan aman, karena kalau masyarakat salah memberikan data, kami khawatir pemerintah juga salah mengambil keputusan dalam pembangunan," imbuhnya

Ditempat yang sama, Kepala BPS Jabar Marsudijono menambahkan bahwa masyarakat yang akan dilakukan proses pendataan hanya perlu menyiapkan informasi sebaik mungkin, menyediakan KTP maupun KK yang dimiliki untuk mempercepat proses wawancara.

"Jadi tadi yang disampaikan Pak Wagub itu sangat benar dan itu yang harus kita dukung," katanya

Ia juga mengatakan, pendataan Regosek ini telah dimulai sejak 15 Oktober 2022 dan akan selesai pada 14 November 2022 nanti dengan melibatkan sekitar 80 ribu petugas diseluruh daerah Jabar.

"Beban petugas itu 1 hari kurang lebih 10 KK (kartu keluarga) yang harus diselesaikan, jadi selama sebulan kurang lebih sekitar 250 KK," ujarnya

Bahkan Marsudijono memastikan, bahwa seluruh petugas yang dilibatkan untuk melakukan pendataan kepada masyarakat telah melalui beberapa proses pelatihan hingga seleksi secara ketat.

"Mudah-mudahan dengan pembagian dan manajemen petugas yang baik kita bisa dapat menyelesaikan pendataan ini sebaik mungkin dan datanya lebih berkualitas," pungkasnya.

(San).

Kategori :