JAKARTA - Ajudan Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Bripka RR alias Bripka Ricky Rizal mulai bongkar skandal kasus kematian Brigadir J alias Brigadir Yoshua.
Setelah didatangi istri dan keluarganya, Bripka RR yang kini menyandang status tersangka ini rupanya berani bicara jujur melalui pengacaranya, Erman Umar.
Pengakuan terbaru kepada pengacaranya yaitu Erman, Bripka RR kini membongkar fakta baru terkait skandal pembunuhan Brigadir J.
Bripkas RR mengaku sempat diperlihatkan uang oleh sang atasannya, yaitu Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo disebut sodorkan uang kepada Bripka RR setelah peristiwa polisi tembak polisi di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Uang dari Ferdy Sambo itu disodorkan kepada para ajudannya, tetapi akan cair nantinya saat kasus tersebut sudah SP3 (Surat Perintah Pemberhentian Penyidikan).
"Ini kan (uang) setelah skenario Pak Sambo menyampaikan bahwa ini ada uang," kata Erman, Kamis (8/9) kemarin.
Namun demikian, Erman mengungkap uang yang disodorkan Ferdy Sambo tersebut bukan sebagai janji telah membantu insiden penembakan yang berujung pembunuhan Brigadir J.
Dari pengakuan Bripka RR, Ferdy Sambo mengucapkan terimakasih lantaran telah menjaga istrinya, Putri Candrawathi.
"Kalimatnya dalam BAP (Berita Acara Pemeriksaan Bripka RR) yang saya baca itu 'Karena Kalian Sudah Menjaga Ibu'. 'Nih ada uang' tetapi kalimatnya bukan ini. Dalam BAP yang saya baca itu kenapa dia sudah menjaga ibu, bukan karena masalah (pembunuhan berencana)," tegas Erman.
Ia tidak menampik jika pengakuan Bripka RR terkait uang itu akan berbeda dengan BAP Ferdy Sambo.
"Tapi itu bisa saja (berbeda)," tegasnya.
Ditegaskan kembali oleh Erman, Bripka RR belum menerima uang yang disodorkan dari Ferdy Sambo tersebut.
Ferdy Sambo hanya sodorkan uang itu dan kemudian membawa kembali. Sedangkan untuk pengambilan uangnya atau bisa cair, nantinya apabila kasus dihentikan alias sudah SP3.
"Tapi sudah diambil lagi sama Pak Sambo karena seolah-olah untuk perkembangan kasusnya lihat nanti. Untuk SP3 atau apalah (uang itu). Tapi disebut juga Pak Sambo kan nggak ngakuin. Waktu rekonstruksi seingat saya agak beda," ujar Erman.