BOGOR, RadarJabar - Walau mentok di cuan alias terhambat anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor hingga kini tetap optimis menghadirkan moda transportasi trem di pusat jantung kota, hal ini ditandai dengan adanya pertemuan intim antara Pemkot Bogor dengan sejumlah stakeholder.
Teranyar, Pemkot Bogor bersama PT. KAI dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), Indonesia Infrastructure Finance (IIF) dan PT. Colas Rail menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait perencanaan dan pengembangan moda perkeretaapian perkotaan tersebut.
"FGD ini membahas kelanjutan trem di Kota Bogor yang mana trem perencanaan ini sudah berjalan, kajian-kajian teknisnya pun sudah semakin matang. Saat ini pihaknya memasuki fase untuk fokus pada proses pendanaannya," ungkap Wali Kota Bogor Bima Arya kepada wartawan di Balai Kota Bogor dikutip, Kamis, 1 September 2022.
Dia mengaku, proses pendanaannya memang akan sedikit berliku karena tidak mengandalkan APBN dan APBD. Sambil menunggu peroses pendanaan pihaknya menyempurnakan terus kajian skema teknis perencanaan trem itu.
Bima menelisik sejumlah skema pendanaan yang akan dijajaki. Untuk itu sudah disepakati kerjasama antara Pemkot Bogor dalam hal ini Perumda Transportasi Pakuan yang akan bermitra bersama IIF.
"Ini bagian dari penataan transportasi jangka panjang, trem kita mulai sekarang dan lakukan akselerasi di masa depan. Angkot nanti hanya menjadi feeder di batas pinggiran kota, di pusat kota dilayani Biskita dan trem," bebernya.
Bima menjelaskan dengan adanya trem ini, nantinya angkot akan menjadi feeder dipinggir dan pusat kota dilayani Biskita juga trem.
Proyek jangka panjang tersebut, rencananya, akan melintas pada sejumlah wilayah di Kota Bogor dengan menghadirkan 4 koridor, namun sebagai langkah awal akan difokuskan pada satu koridor.
"Mungkin bisa rampung 15 tahun kedepan. Dimasa depan pusat kota tidak ada angkot lagi dan BisKita akan menjadi transportasi utama berikut trem," harapnya.
Managing Director & Chief Investment Officer IIF, M. Ramdhan Harahap menyatakan sudah mendengar dan melihat proyek trem Kota Bogor.
Dia menilai keberadaan trem merupakan salah satu proyek yang sangat vital dari sisi keberlanjutan dan dari visi misi Kota Bogor sebagai Heritage City, Green City dan Smart City.
"Kami sebagai katalis pembiayaan di Indonesia siap untuk support baik dari sisi pendampingan dan juga pembiayaan proyek ini agar tidak membebani APBD Kota Bogor. Pendanaan untuk trem ini diperkirakan membutuhkan Rp 1,2 Triliun," ujarnya.
Sementara, Direktur Prasarana BPTJ Kemenhub, Zamrides mengatakan sangat mendukung proyek ini, terutama dari segi pengintegrasian antar moda. Ada LRT, commuter dan di Barangsiang akan di bangun TOD untuk mendukung program ini.
"Dari segi integrasi dan TOD kami sangat mendukung program trem di Kota Bogor," singkatnya.
Direktur Sarana Perkeretaapian, Djarot Tri Wardhono turut memberikan dukungan proyek trem yang digagas Wali Kota Bogor dan akan mendukung dari sisi perizinan dan rekomendasi.