JAKARTA - Polda Metro Jaya mengungkapkan hasil pemeriksaan pihak JNE terkait temuan beras Bansos yang ditemukan terkubur di kawasan Sukmajaya, Lapangan KSU, Kota Depok.
Pengakuan JNE ternyata beras Bansos itu dikubur karena memang mengalami kerusakan akibat diguyur hujan kala pengambilan beras ke kantor Bulog.
“Keterangan dari pihak JNE dikarenakan (beras) basah itu adalah akibat kesalahan operasional pihak JNE,” kata kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan kepada wartawan, Selasa (2/8).
Zulpan juga menuturkan, beras bantuan dari Pemerintah tersebut memang kualitasnya layak dikonsumi, hanya saja karena diperjalanan beras basah, sehingga pihak JNE pun mengganti dengan beras baru.
Sementara beras Bansos yang basah itu, kata Zulpan, langsung dikubur karena sudah tak layak dikonsumsi.
“Ini kasalahan pihak JNE, maka mereka menggantinya dan tidak dibebankan kepada pemerintah,” ujar Zulpan.
Selain itu, Zulpan juga menjelaskan bahwa beras itu disiapkan oleh PT DNR selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat Depok pada tahun 2020 lalu.
PT DNR kemudian bekerja sama dengan jasa ekpedisi JNE untuk menyalurkan beras secara door to door kepada masyarakat Depok.
“Beras tersebut sudah disiapkan oleh pemenang lelang yaitu PT DNR. Tapi JNE sebagai jasa kurir yang mengantar beras ke penerima yang namanya dilist yang dibuat oleh pemerintah,” ujarnya.
Seperti diketahui, ditemukan bantuan sosial ( Bansos ) Presiden sebanyak 1 ton timbunan beras dipendam di dalam tanah Jalan Tugu Jaya, Tirta Jaya, Sukmajaya, Depok.
Bansos Presiden itu merupakan bantuan tahun 2020 untuk warga terdampak pandemi Covid-19. (pojoksatu-red)