BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah berencana mewujudkan pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di pusat jantung kota. Ada dua JPO megah yang ditargetkan selesai akhir tahun tersebut.
Untuk lokasinya diantaranya, di Jalan Raya Pajajaran, tepatnya di simpang Plaza Jambu Dua, Kecamatan Bogor Utara dan di depan Masjid Raya, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor Eko Prabowo menjelaskan, dipilihnya dua lokasi tersebut lantaran memiliki kepadatan arus lalulintas tinggi. Sehingga pembangunan JPO sangat dibutuhkan bagi pelayanan masyarakat.
Dia mengaku, program pembangunan JPO didua lokasi itu memang sudah lama direncanakan. Namun baru di pertengahan tahun 2022 ini bisa terealisasi.
"Dua lokasi yang akan dibangun JPO memiliki kepadatan lalulintas penyebrangan, baik di depan Masjid Raya ataupun di Warung Jambu. Pembangunan JPO akan dimulai pada awal bulan Agustus ini," kata Eko kepada wartawan, Senin (01/08).
Pembangunan dua JPO, sambung dia, akan dilaksanakan oleh pihak swasta yang telah bekerjasama dengan Pemkot Bogor, dan sudah terbangun Perjanjian Kerjasama (PKS) maupun Memorandum Of Understanding (MoU). Jadi, pembangunan JPO ini bukan berasal dari dana APBD, melainkan merupakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Diva Intan Putri Pratama.
"Pembangunan JPO ini merupakan CSR dari pihak swasta. Ketika Pemkot Bogor membutuhkan adanya JPO, gayung bersambut dari pihak ketiga siap membangun. Semua perizinan untuk JPO sudah selesai ke pusat. Karena lokasi JPO ada di Jalan Nasional," jelasnya.
Dia menerangkan, terkait konsep pembangunannya akan menggunakan konsep heritage modern dengan penyesuaian kearifan lokal Kota Bogor.
Awalnya konsep JPO itu akan disertai adanya Lift, namun karena pemeliharaan Lift itu biayanya besar, maka konsep Lift tidak jadi. JPO nanti memang akan dibangun megah, instagramable dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Seperti JPO-JPO yang ada di Jakarta.
"Pembangunan di bawahnya betonisasi dan konsepnya heritage modern. Ornamen di JPO juga terlihat megah sesuai dengan design dari pihak kontraktor, sehingga nantinya bisa jadi obyek lokasi swafoto masyarakat. Pembangunan JPO ditargetkan selama 3 bulan, atau maksimal di akhir tahun 2022 ini sudah selesai dan bisa dipergunakan masyarakat," bebernya.
Dia menimbang, pembangunan JPO tentunya akan memiliki dampak. Namun, baik Pemkot ataupun pihak kontraktor pelaksana sudah melakukan antisipasi terkait dampak itu. Diantaranya antisipasi kepadatan arus lalulintas selama pembangunan di titik JPO. Minggu depan sudah mulai dilakukan pembangunan tiang panjang betonisasi dan nanti pemasangan JPO akan dilakukan pada malam hari. Saat pembangunan itu kemungkinan akan dilakukan rekayasa lalulintas untuk kelancaran pembangunan JPO.
"Semoga pembangunan JPO berjalan lancar dan setelah JPO selesai, tentunya diharapkan mengurangi kepadatan arus lalulintas di ruas jalan tersebut. Kami juga memohon dukungan kepada warga untuk pembangunan JPO ini, dan di imbau agar para pengendara yang melintas di lokasi pembangunan JPO untuk berhati-hati," tandasnya. *(YUD)