Radarjabar.disway.id — Bagi warga Jawa Timur, khususnya warga Banyuwangi, dihimbau untuk tetap waspada terkait Gunung Raung terkini.
Berdasarkan hasil pengamatan pengamatan dari pihak berwenang, status Gunung Api Raung kini tengah fluktuatif.
Lebih khususnya, status terkini Gunung Raung di Jawa Timur itu telah mengalami erupsi, menurut laporan dari Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), seperti dikutip JPNN.com, Sabtu (30/7/2022).
Adapun status Gunung Api Raung sekarang berada dalam level "waspada", yakni menjadi level dua. Sebelumnya, ia berada pada level satu alias normal.
Kepala Pos Pantau Gunung Api Raung (PPGA) Mukijo membenarkan perubahan status tersebut.
"Benar status level Gunung Raung naik dan secara visual abu vulkanik tidak terlihat, tetapi kegempaan masih terjadi dan fluktuatif," kata Mukijo saat dihubungi, Jumat (29/7).
Menurutnya, setelah erupsi Gunung Api Raung masih menunjukkan aktivitas yang ditandai dengan hembusan solfatara atau fumarola.
Solfatara adalah hembusan gas gunung berapi berupa belerang. Sementara itu fumarola merupakan gas atau uap dari gunung berapi yang membumbung ke langit.
Kedua hal tersebut merupakan gas beracun dan berbahaya bagi tubuh manusia.
Anomali panas yang terekam citra satelit Terra dan Aqua di permukaan kawah mendeteksi sebesar dua mW pada 28 Juli 2022. Hal tersebut mengindikasikan adanya dinamika magma pada permukaan kawah Gunung Api Raung.
Pemodelan GPS juga mengonfirmasi terjadinya inflasi pada satu titik yang jaraknya lebih dari sepuluh kilometer dari puncak pada permukaan kawah Gunung Api Raung periode Juni-Juli 2022.
Nah, dari riwayat itu dapat disimpulkan terjadinya migrasi massa pada kedalaman 2.900 meter di bawah puncak yang menyebabkan perubahan dimensi 1,7 juta meter kubik.
Dari hasil pemantauan, analisis kegempaan, dan kondisi Gunung Raung yang belum stabil maka terhitung pada 29 Juli pukul 08.00 WIB, aktivitasnya naik menjadi level dua atau waspada.
Dengan kenaikan status waspada ini maka masyarakat dilarang mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius tiga kilometer.
Badan Geologi juga meminta mengevaluasi aktivitas Gunung Raung dan dikoordinasikan dengan pemerintah daerah setempat serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Hal tersebut tentunya dilakukan untuk memberikan antisipasi kepada masyarakat setempat agar tetap waspada.*** (jpnn)