Usai Menu MBG Jadi Sorotan, Dinkes Bogor Akhirnya Buka Suara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Fusia Meidiawaty saat memberikan keterangan.-Regi-Istimewa
RADAR JABAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor membuka suaranya terkait menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang jadi sorotan.
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor Fusia Meidiawaty mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan atas temuan bahan pangan yang tidak layak konsumsi.
Kata dia, fokus utama program MBG bukan hanya memberikan makan melainkan memberikan makanan bergizi dan aman.
"Pangan yang busuk berisiko mengandung bakteri atau mikroba yang membahayakan pencernaan siswa," kata Fusia saat dihubungi, pada Kamis (18/12/2025).
Ia menutur, Dinkes telah menugaskan tim dari Puskesmas setempat untuk menelusuri kasus tersebut dan akan memberikan pembinaan serta evaluasi terhadap Dapur SPPG.
"Kami akan memastikan apakah prosedur sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan," tuturnya.
Selain itu, Dinkes juga akan berkoordinasi dengan tim ahli gizi SPPG terkait adanya keluhan pada variasi menu MBG.
Menu pada MBG harus memenuhi kebutuhan makro dan mikro nutrisi para penerima.
"Namun tetap memperhatikan aspek akseptabilitas (penerimaan) oleh anak-anak agar makanan tidak terbuang sia-sia," jelas dia.
Kemudian, Fusia melanjutkan, pihaknya berkomitmen penuh untuk mengawal keberhasilan Program Presiden Prabowo tersebut.
Dinkes menyatakan, tidak akan memberikan toleransi sedikitpun terhadap penurunan kualitas dalam standar keamanan pangan pada program MBG.
"Kami tidak akan mentolerir adanya penurunan kualitas standar keamanan pangan yang dapat mempertaruhkan kesehatan generasi penerus di Kabupaten Bogor," pungkasnya.
Sebelumnya, program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bogor mendapatkan sorotan publik.
Pasalnya, ada dua permasalahan program dari Presiden Prabowo Subianto itu yang dikeluhkan oleh masyarakat melalui platfrom media sosial.
Pertama, sejumlah orang tua siswa di Sekolah Dasar (SD) Negeri Cijayanti 01 Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengeluhkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Bahkan dari video yang beredar itu, wali murid sempat menunjukan buah salak yang busuk serta menu MBG itu kurang diminati siswa.
“Assalamualaikum Bapak-ibu, saya dari orang tua wali murid SDN Cijayanti 01, saya mau mengkonfirmasi masalah MBG kalau bisa menunya yang anak-anak suka, dan bisa dikonsumsi anak anak,” katanya saat diunggah didalam video, Rabu (17/12).
“Terus menunya kalau bisa jangan seperti ini tiap hari, dan buah salak yang dibagikan juga kondisinya sudah menbusuk. Nah ini yang bikin saya bingung, jadi mohon agar di evaluasi,”sambungnya.
Sekretaris Camat Babakan Madang, Iskandar mengaku belum mengetahui adanya keluhan orang tua murid terkait penyaluran MBG di SDN Cijayanti 01.
“Saya belum dapat laporan, jadi saya belum bisa memberi keterangan,” pungkasnya.
Tak berhenti disitu, permasalahan MBG pun dikeluhkan oleh wali murid di wilayah Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor.
Parahnya menu MBG yang dibagikan di media sosial hanya berisikan roti, sukro, dan susu yang dibungkus oleh plastik.
Sumber: