Pensiunan BUMN Puji Layanan JKN Mudah Cukup Pakai KTP dan Aplikasi
Pensiunan BUMN Puji Layanan JKN Mudah Cukup Pakai KTP dan Aplikasi--Istimewa
RADAR JABAR, Bandung - Populasi lansia di Indonesia kini mencapai sekitar 12% dari total penduduk. Kelompok ini merupakan pengguna layanan kesehatan yang cukup tinggi, namun sering kali gagap dalam memahami alur pelayanan.
Karena itu, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus berupaya menghadirkan kemudahan akses yang tak hanya cepat, tetapi juga cukup sederhana untuk dipahami seluruh peserta, termasuk para lansia.
Asril Sarudin (72), pensiunan karyawan BUMN asal Sumatera yang kini berdomisili di Kota Bandung, mengaku belum familiar dengan JKN karena selama ini terbiasa menggunakan asuransi swasta dari tempatnya bekerja.
Ia dan istrinya memilih datang langsung ke Kantor BPJS Kesehatan untuk mengetahui cara berobat menggunakan JKN dan terkejut karena prosesnya jauh lebih sederhana dari yang ia bayangkan.
BACA JUGA:Dari Layanan Publik hingga Industri, Papua Siap Terbang dengan Data Center Lokal
BACA JUGA:OJK Jawa Barat Memperkuat Akses Keuangan Bagi UMKM Kabupaten Garut
“Saya datang karena mau daftar berobat pakai BPJS Kesehatan, tapi saya tak tahu cara dan prosedurnya. Rupanya pakai KTP saja cukup. Cepat betul prosesnya,” tutur Asril.
Awalnya ia mengira akan membutuhkan banyak berkas fisik seperti kartu askes atau surat-surat tambahan, namun sesampainya di Kantor BPJS Kesehatan, petugas memandunya bahwa proses administrasi kini dapat diakses secara digital.
“Petugas cek di alatnya itu (tablet), rupanya semua keperluan saya untuk daftar berobat di klinik bisa selesai lewat aplikasi Mobile JKN saja. Tak sampai lima menit, langsung keluar informasi jadwalnya dengan lengkap, sampai estimasi jam saya berobat. Jadi saya tak perlu antre dari pagi lagi,” ungkapnya sambil menunjukkan fitur Pendaftaran Pelayanan (Antrean) pada aplikasi Mobile JKN di gadget-nya.
Dari penjelasan petugas, Asril juga baru mengetahui bahwa hampir seluruh kebutuhan layanan sudah tersedia pada aplikasi Mobile JKN. Ia dan istrinya mendapatkan pendampingan langsung untuk memahami setiap fitur aplikasi dan membuatnya terkesan akan kemudahan yang ditawarkan.
Salah satunya adalah fitur Skrining Riwayat Kesehatan dimana ia bisa mendapatkan informasi mengenai potensi risiko penyakit yang selanjutnya dapat dikonsultasikan di FKTP.
Pengalamannya berkunjung ke kantor BPJS Kesehatan menjadi titik balik pandangan pribadinya mengenai pelayanan jaminan sosial kesehatan nasional milik Indonesia. Selama ini ia hanya mendengar berbagai persepsi dari orang lain, namun setelah merasakan langsung, ia menilai kualitas layanan jauh lebih baik dari yang dibicarakan orang.
“Dulu saya cuma dengar katanya ribet, antri panjang kalau ke kantor BPJS Kesehatan. Hari ini saya buktikan sendiri, rupanya amat praktis. Satpamnya ramah, pegawainya pun sigap membantu. Bangga kali saya, Indonesia punya jaminan kesehatan nasional sebagus ini,” katanya dengan logat khasnya.
BACA JUGA:OJK Jawa Barat Memperkuat Akses Keuangan Bagi UMKM Kabupaten Garut
Sumber: