Dari CJIBF, 34 Investor Siap Investasi Senilai Total Rp5 Triliun di Jawa Tengah

Dari CJIBF, 34 Investor Siap Investasi Senilai Total Rp5 Triliun di Jawa Tengah

Dari CJIBF, 34 Investor Siap Investasi Senilai Total Rp5 Triliun di Jawa Tengah--Istimewa

RADAR JABAR, SEMARANG - Gelaran Central Java Investment Business Forum (CJIBF) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membuahkan hasil. 

Dari gelaran tersebut, sebanyak 34 investor siap menanamkan investasinya di Jawa Tengah. Bahkan, nilainya mencapai Rp5 triliun. Investor tersebut sudah menandatangani nota kesepahaman dengan pemerintah daerah tujuan investasi tersebut.

"Hari ini kita mengadakan CJIBF yang sudah kesekian kalinya. Hari ini juga dilakukan beberapa MoU (memorandum of understanding atau nota kesepahaman) yang minat terkait investasi di wilayah kita," kata Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi disela gelaran CJIBF di  Hotel Padma, Kota Semarang, Selasa, 4 November 2025.

Sebagai informasi, CJIBF merupakan agenda rutin yang digarap oleh Pemprov Jateng berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia  Jawa Tengah. Tema CJIBF kali ini adalah "Promoting Central Java's Investment Opportunity in Renewable Energy and Downstream Food Industry". 

BACA JUGA:Telkom Dukung UMKM Binaan Tembus Pasar Global melalui Trade Expo Indonesia 2025

BACA JUGA:Ciptakan 858 Inovasi, Jawa Tengah Masuk Nominator IGA 2025 Kategori Provinsi Sangat Inovatif

Melalui tema itu, harapannya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan berkelanjutan. 

"Hari ini topiknya adalah bagaimana menciptakan ekonomi terbarukan dan produk-produk yang terintegrasi. CJIBF ini diikuti oleh perwakilan dari beberapa kedutaan besar seperti Duta Besar Pakistan dan Zimbabwe, para investor, dan kepala daerah. Lengkap," katanya.

Luthfi menjelaskan, investasi merupakan salah satu kekuatan  untuk membangun sebuah daerah. Oleh karenanya, sektor  tersebut terus digenjot oleh Pemprov Jawa Tengah.

Hasilnya, realisasi investasi di Jawa Tengah sampai triwulan III tahun 2025 mencapai Rp66,13 triliun. Jumlah tersebut didominasi oleh penanaman modal asing (PMA).

BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Masif Siagakan Layanan dan Kualitas BBM, Pastikan Penanganan Terukur dan Sesuai Prosedur

BACA JUGA: TelkomGroup Jadikan Batam Sebagai Pusat Hyperscale Data Center Berbasis AI Melalui NeutraDC Nxera Batam

Ia berharap melalui CJIBF akan lebih banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Jawa Tengah.  Dengan begitu, mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, menambahkan sudah ada 34 pelaku usaha yang akan melakukan pertemuan dengan bupati/wali kota untuk membahas mengenai penanaman investasinya.

Sumber: