Rumah Janda Anak Dua di Bogor Diduga Disegel Sepihak
Foto : Regi Pratasyah/Radar Jabar--
RADAR JABAR - Sejauh 5 Kilometer (Km) dari tempat berkumpulnya wakil rakyat untuk menyerap aspirasi masyarakat atau dikenal Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor.
Tepatnya di Komplek Griya Cibinong Indah, Blok K Nomor 14, Nanggewer, Cibinong. Terdapat seorang janda dengan kedua anaknya yang diduga mengalami penyegelan rumah secara sepihak sejak 29 Desember 2024 lalu.
"Tanggal 29 Desember rame-rame, minta rumah dikosongin saya bertahan kan akhirnya di rante sama daun pintu di copot katanya ini aset gunawan katanya gitu," ucap Yulia.
Yulia Susanti (49) hanya berprofesi sebagai buruh, perlu menghadapi kenyataan yang berat setelah ditinggalkan suaminya meninggal sejak 2023 lalu.
Yulia dikaruniai dua orang anak dengan inisial A (14) dan Ar (8), kedua anak itu mengalami trauma akibat penyegelan yang diduga dilakukan oleh 10 orang secara sepihak.
Mulanya, Yulia bersama keluarganya mengambil rumah tersebut pada 2006 lalu. Namun, pada 2015 tersendat pembayaran selama enam bulan lamanya karena sedang cuti hamil.
BACA JUGA:Susi Pudjiastuti Balas Pernyataan Ridwan Kamil Soal Janda, Suswono Minta Maaf
BACA JUGA:Abu Janda Sengaja Edit Video Anies Baswedan Sedang Bicara Soal ACT
Selanjutnya, dia membayar kekurangan iuran rumah tersebut dengan cara mencicil dan melebihkan pembayarannya kepada pihak bank.
Pembayaran tiap bulannya, kata Yulia sebesar Rp 451 ribu, dan melebihkan pada enam bulan itu menjadi Rp 500 ribu.
"Saya cicil kadang lebih dari, kan sebulannya 451 ribu, kadang daya bayarnya 500 gitu sebulannya, jadi berkurang berkurang berkurang itu tunggakannya, terus lancar kesininya," kata Yulia kepada wartawan, Senin (13/1) malam.
Namun, pada akhir tahun 2019, Yulia mendapat surat dari salah satu bank yang tergabung dalam BUMN bahwa sudah dialihkan kepada pihak ketiga perihal rumahnya itu.
Padahal, kata dia, pada September masih membayar iuran, dan November mendapati surat tersebut.
"Kemaren akhir 2019 saya dapet surat dari BTN katanya sudah dialihkan ke pihak ketiga," sebutnya.
Sumber: