6 Penyebab Pria Zaman Sekarang Lebih Lemah Dibanding Zaman Dulu

6 Penyebab Pria Zaman Sekarang Lebih Lemah Dibanding Zaman Dulu

Penyebab Pria Zaman Sekarang Lebih Lemah-Ilustrasi/Unsplash-

RADAR JABAR – Banyak yang mengatakan bahwa pria zaman sekarang lebih lemah secara fisik maupun mental dibanding pria di zaman dulu.

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa pria zaman sekarang sering dianggap lebih lemah dibandingkan pria di masa kakek-kakek kita dahulu? Apa yang membuat pria di masa lalu tampak lebih tangguh, baik secara mental maupun fisik?

Kebiasaan apa yang mereka miliki sehingga mereka dikenal memiliki mentalitas "tahan banting" dan tidak mudah dicap lemah oleh masyarakat?

Penyebab Pria Zaman Sekarang Lebih Lemah

Untuk menjawab pertanyaan, mengapa pria zaman sekarang sering mendapatkan stigma sebagai generasi yang lemah, inilah penyebab utamanya.

1. Pola Pikir

Pola pikir adalah salah satu faktor utama yang membedakan pria zaman sekarang dengan pria di masa lalu. Mungkin Anda pernah mendengar ungkapan seperti, "Kalau bisa nanti, mengapa harus sekarang?" Ungkapan ini mencerminkan pola pikir yang keliru, yang sayangnya sering ditemukan pada pria zaman sekarang.

Berbeda dengan pria di masa lalu, pria saat ini cenderung menunda-nunda dalam mengejar karier atau mewujudkan impiannya. Alasannya pun beragam, seperti takut gagal, takut dikucilkan, atau takut dicemooh. Rasa takut untuk memulai inilah yang membuat pria zaman sekarang kerap dianggap lemah oleh masyarakat.

BACA JUGA:3 Alasan Mengapa Wanita Lebih Sulit Punya Teman Daripada Pria

BACA JUGA:5 Tipe Pria yang Buat Wanita Susah Move On

Mengapa demikian? Karena masyarakat cenderung menilai pria seperti ini sebagai individu yang tidak kompeten dan tidak bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Jika memimpin dirinya saja sulit, bagaimana ia dapat memimpin orang lain atau pasangannya kelak?

Sebaliknya, pria di masa lalu memiliki pendekatan yang berbeda. Ketika diberi kesempatan atau melihat peluang, mereka akan langsung mengambilnya, meskipun risiko kegagalan cukup besar. Mereka tidak gentar, melainkan terus belajar dari kegagalan tersebut dan berusaha bangkit hingga mencapai titik akhir.

Pria zaman sekarang cenderung sebaliknya. Ketika mengalami kegagalan, mereka kerap terjebak dalam kesedihan yang berkepanjangan, enggan untuk bangkit, dan bahkan menyalahkan orang lain atau Tuhan atas kegagalan tersebut. Bukannya introspeksi diri, mereka justru dikendalikan oleh ego yang bergejolak.

Hal ini menunjukkan perbedaan mendasar dalam pola pikir. Pria di masa lalu tidak suka menunda-nunda dan memiliki semangat untuk terus belajar. Mereka rela mengorbankan kesenangan jangka pendek demi kesuksesan jangka panjang. Sebaliknya, pria zaman sekarang cenderung lebih fokus pada kesenangan sesaat, yang pada akhirnya membuat mereka terlihat lebih lemah di mata masyarakat.

2. Tujuan Hidup

Banyak pria zaman sekarang tidak mengetahui tujuan dan impian dalam hidupnya. Padahal, impian dan tujuan hidup adalah "kompas" yang memberikan arah dan makna bagi kehidupan. Dengan memiliki tujuan, kehidupan seorang pria akan lebih berwarna dan bermakna.

Namun, sayangnya, banyak pria saat ini tidak memiliki goal dalam hidupnya. Akibatnya, mereka sering menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan, seperti bermain gim seharian di kamar, tanpa menyadari bagaimana dunia di luar sana bekerja. Padahal, seorang pria wajib memiliki kesibukan.

Sumber: