Afrika Selatan Cetak Sejarah sebagai Presiden G20 Pertama dari Benua Afrika

Afrika Selatan Cetak Sejarah sebagai Presiden G20 Pertama dari Benua Afrika

Afrika Selatan Cetak Sejarah sebagai Presiden G20 --(Sumber Gambar: Antara)

RADAR JABAR - Afrika Selatan secara resmi memulai perannya sebagai Presiden G20 pada Minggu (1/12), menandai sebuah momen penting bagi negara itu dan seluruh benua Afrika. Presiden Cyril Ramaphosa menggambarkan kesempatan ini sebagai hari yang bersejarah, menjadikan Afrika Selatan sebagai negara Afrika pertama yang memimpin kelompok ekonomi terkuat di dunia tersebut.

"Ini adalah forum yang sangat penting. Ekonomi kami memang kecil, tetapi kami mampu menjadi bagian dari G20," ujar Ramaphosa kepada wartawan di Thabazimbi, Limpopo. Ia menambahkan, keberhasilan Afrika Selatan masuk dalam G20 mencerminkan posisi strategis negaranya di dunia, serta berbagai langkah penting yang telah diambil untuk memperkuat ekonomi.

Sebagai forum yang mencakup sekitar 75 persen perdagangan dunia, G20 memiliki peran besar dalam ekonomi global. Ramaphosa menjelaskan bahwa selama satu tahun ke depan, Afrika Selatan akan bekerja sama dengan negara-negara anggota lainnya untuk mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pembangunan berkelanjutan.

Dengan tema "Solidaritas, Kesetaraan, dan Keberlanjutan," kepemimpinan Afrika Selatan akan berfokus pada:

  1. Mendorong Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs): Menjadikan SDGs sebagai prioritas utama untuk mengatasi tantangan global seperti kemiskinan dan perubahan iklim.
  2. Pakta untuk Masa Depan: Membangun kerangka kerja yang kuat untuk memastikan stabilitas ekonomi global.
  3. Solidaritas Global: Mendukung negara-negara yang paling rentan terhadap pandemi, konflik, dan tantangan kesehatan global.

Dalam sambutannya, Ramaphosa menyoroti pentingnya solidaritas terhadap berbagai krisis global, termasuk konflik di Gaza, Sudan, dan Ukraina. "Kita semua harus menunjukkan solidaritas kepada mereka yang menghadapi kesulitan dan penderitaan," tegasnya.

 

BACA JUGA:Presiden Prabowo Hadiri KTT G20 di Brasil dan Gelar Pertemuan Bilateral

BACA JUGA:Gelar G20 TIIWG, Sinergi Kemendag Dukung Pulihkan Ekonomi Global

 

Ia juga menekankan perlunya mendukung negara-negara yang paling rentan terhadap pandemi dan darurat kesehatan lainnya. Dalam konteks ini, Afrika Selatan akan memanfaatkan kepemimpinannya untuk memperkuat respons global terhadap tantangan kesehatan dan meningkatkan akses terhadap sumber daya yang diperlukan.

Ramaphosa juga mengungkapkan rencana kerja sama erat dengan Amerika Serikat, yang akan mengambil alih kepemimpinan G20 pada tahun 2026.

Ia menyatakan optimismenya bahwa hubungan baik dengan Washington akan membantu mendorong agenda global yang lebih inklusif.

Salah satu fokus utama kepemimpinan Afrika Selatan adalah mengatasi kesenjangan ekonomi, yang disebut Ramaphosa sebagai ancaman besar bagi stabilitas global. Dengan membawa suara negara-negara berkembang ke meja diskusi, Afrika Selatan berharap dapat memperjuangkan kesetaraan yang lebih baik di panggung dunia.

 

Sumber: beranda antara