KFCRIS Ungkap Reformasi Dewan Keamanan PBB dan Upaya Menuju Dunia yang Lebih Baik
Ketua Dewan Pusat Penelitian dan Studi Islam Raja Faisal (KFCRIS) Pangeran Turki AlFaisal (tengah) dalam Sesi Panel Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) yang digelar oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Sabtu (30/11/2--ANTARA/Katriana
RADAR JABAR - Ketua Dewan Pusat Penelitian dan Studi Islam Raja Faisal (KFCRIS), Pangeran Turki AlFaisal, menegaskan pentingnya reformasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
Pernyataan ini disampaikan dalam Sesi Panel Konferensi Kebijakan Luar Negeri Indonesia (CIFP) yang diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Sabtu (30/11).
"Sangat penting bagi kita untuk mewujudkan dunia yang lebih baik dengan pertama-tama mereformasi lembaga internasional kita, seperti Dewan Keamanan PBB," ujar Pangeran AlFaisal.
Menurut Pangeran AlFaisal, DK PBB saat ini tidak mencerminkan aspirasi miliaran manusia di berbagai belahan dunia. Ketimpangan ini tampak dari absennya representasi negara-negara seperti India, Asia Tenggara, Amerika Latin, dan dunia Arab dalam badan tersebut.
BACA JUGA:Banjir Menghantam Thailand, Sembilan Tewas dan Ratusan Ribu Orang Terdampak
BACA JUGA:Palestina Minta Liga Arab Gelar Sidang Darurat Terkait Kekejaman Israel di Gaza
"Jadi, DK PBB perlu direformasi sehingga bisa melibatkan semua orang yang berhak untuk diwakili di badan yang luar biasa tersebut," tegasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti perlunya langkah konkret untuk mencegah terjadinya Perang Dunia III sebagai upaya menciptakan tatanan internasional baru yang lebih seimbang.
"Kita benar-benar tidak memerlukan Perang Dunia III untuk dapat memiliki tatanan internasional yang baru," ujar Pangeran AlFaisal.
Ia menekankan peran penting negara-negara kekuatan menengah (middle powers) dan kekuatan yang sedang berkembang (emerging powers) dalam memulihkan keseimbangan tatanan internasional yang dinilai telah rusak.
BACA JUGA:Netanyahu Isyaratkan Israel Bisa Serang Kembali Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
BACA JUGA:Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di London Tuntut Embargo Senjata ke Israel
Konflik seperti perang di Ukraina dan Timur Tengah, menurutnya, harus dapat diselesaikan lebih cepat dibandingkan dengan apa yang terjadi saat ini melalui DK PBB.
"Jadi, peristiwa-peristiwa seperti perang di Ukraina dan perang di Timur Tengah seharusnya dapat diatasi dengan lebih cepat daripada yang dilakukan di DK PBB," katanya.
Sumber: antara