Makna Doa Rabbi Inni Lima Anzalta Ilayya Min Khairin Faqir

Makna Doa Rabbi Inni Lima Anzalta Ilayya Min Khairin Faqir

Makna Doa Rabbi Inni Lima Anzalta Ilayya Min Khairin Faqir--Pixabay

RADAR JABAR- Doa "Rabbi inni lima anzalta ilayya min khairin faqir" merupakan salah satu doa yang terdapat dalam Al-Qur'an, tepatnya pada Surah Al-Qashash ayat 24.

Doa ini diucapkan oleh Nabi Musa AS ketika berada dalam kondisi sulit setelah melarikan diri dari Mesir dan tiba di negeri Madyan.

Doa ini memiliki makna yang mendalam tentang tawakal, pengakuan atas kebutuhan kepada Allah, dan rasa syukur atas nikmat-Nya.

 

رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ

Terjemahan:

"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku."

 

Kisah doa ini terjadi ketika Nabi Musa AS melarikan diri dari Mesir setelah tanpa sengaja membunuh seorang lelaki bangsa Qibthi.

Dalam pelariannya, Nabi Musa tiba di negeri Madyan dalam keadaan lelah, lapar, dan tidak memiliki apa-apa.

 

BACA JUGA:6 Waktu Mustajab untuk Berdoa

BACA JUGA:Maulid Nabi Jadi Momentum Mengembalikan Semangat dalam Meneladani Sifat-sifat Rasulullah

 

Di sana, beliau menemukan sekelompok orang yang sedang memberi minum ternak mereka di sebuah sumur, sementara dua perempuan menunggu giliran untuk mengambil air.

Melihat kondisi kedua perempuan itu, Nabi Musa AS menawarkan bantuan untuk mengambilkan air. Setelah membantu, beliau duduk di bawah naungan pohon sambil berdoa kepada Allah dengan doa ini.

Tak lama kemudian, doa Nabi Musa dijawab dengan datangnya salah satu perempuan yang mengundangnya ke rumah ayah mereka.

Dari sana, kehidupan Nabi Musa berubah, mendapatkan pekerjaan, tempat tinggal, dan bahkan pasangan hidup. Doa ini mengajarkan pentingnya kesadaran bahwa manusia selalu membutuhkan Allah dalam setiap keadaan.

Kata "faqir" dalam doa ini menunjukkan pengakuan bahwa Nabi Musa sangat membutuhkan pertolongan Allah untuk mengatasi keterbatasannya.

Dalam kondisi sulit, Nabi Musa tidak mengeluh atau menyalahkan keadaan. Sebaliknya, beliau menyerahkan semua urusannya kepada Allah, meyakini bahwa hanya Allah yang mampu memberikan solusi terbaik.

Doa ini mencakup permohonan yang luas, yaitu kebaikan dalam bentuk apa pun yang Allah kehendaki. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus berserah kepada Allah, karena Dia lebih mengetahui apa yang terbaik untuk hamba-Nya.

Dengan doa ini, Nabi Musa menunjukkan rasa syukur atas segala kebaikan yang Allah berikan sebelumnya, sambil tetap memohon lebih banyak kebaikan untuk masa depan.

Doa ini sangat relevan bagi siapa saja yang sedang berada dalam kesulitan, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual. Ketika menghadapi masalah, kita diajarkan untuk tidak menyerah, tetap bersabar, dan memohon pertolongan Allah dengan penuh kerendahan hati.

 

BACA JUGA:Ciri-Ciri Buruk Sangka yang Sering Tidak Disadari dan Dampak Buruknya Menurut Islam

 

Kita juga bisa mengamalkan doa ini dalam berbagai situasi, seperti:

  • Saat menghadapi kesulitan finansial.
  • Ketika mencari pekerjaan atau rezeki.
  • Saat membutuhkan ketenangan hati dan petunjuk Allah.

Dengan mengamalkan doa ini, kita diingatkan bahwa kebaikan datang hanya dari Allah. Doa ini mengajarkan pentingnya tawakal, pengakuan atas kelemahan diri, dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan. Semoga kita selalu diberi kekuatan untuk berserah kepada Allah dalam setiap keadaan. Aamiin.

Sumber: