Bakal Bangun BCC Skala Internasional, Cabup Bandung Kang DS Komitmen Pemerataan Pembangunan
Cabup Bandung Kang DS saat bersilaturahmi dengan warga Kecamatan Rancaekek, Senin, 11 November 2024. Foto: Yusup/Radar Jabar--
RADAR JABAR - Calon Bupati (Cabup) Bandung nomor urut 2 Dadang Supriatna tetap berkomitmen untuk melaksanakan pemerataan pembangunan.
Artinya, kata ia, pembangunan yang tidak hanya terfokus di wilayah barat dan selatan Kabupaten Bandung saja, tapi juga wilayah timur.
Hal itu diungkapkan Dadang Supriatna saat silaturahmi tokoh dan sapa warga, di Desa Rancaekek Wetan, Kec Rancaekek, Senin, 11 November 2024.
Salah satu upaya untuk keseimbangan pembangunan tersebut, paparnya, antara lain dengan rencana pembangun Bedas Convention Center yang akan menjadi pusat pertemuan bisnis skala internasional, menjadi pusat bisnis termasuk menjadi sentra UMKM, yang letaknya nanti tidak jauh dari kawasan Stasiun Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC) di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang.
"Saya tidak mau pembangunan itu terfokus di wilayah barat saja. Tapi pembangunan juga harus hadir di wialayah timur Kabupaten Bandung, salah satunya dengan membangun pusat bisnis Bandung Convention Center, selain membangun gedung sekolah seperti SMA di Desa Linggar Kecamatan Rancaekek," ungkap Cabup Dadang Supriatna.
BACA JUGA:Terima Aspirasi Warga, Cabup Bandung Dadang Supriatna Siap Bangun SMA di Rancaekek
Pria sapaan akrabnya Kang DS ini menyebut, pengerukan Sungai Cikijing dan Sungai Cimande di wilayah Kecamatan Cicalengka dan Rancaekek juga merupakan upaya pembangunan untuk terbebas dari banjir sehingga berubah menjadi lebih baik.
Dengan pengerukan sungai tersebut, lanjutnya, Desa Rancaekek Wetan dan Rancaekek Kulon khususnya kini terbebas dari banjir.
Menurutnya, pengerukan sungai itu dilakukan pada masa kampanye pencalonannya di Pilkada tahun 2020. Sampai akhirnya program pengerukan dilanjutkan setelah dirinya dilantik menjadi Bupati Bandung periode pertama dan dijadikan program 100 Hari Pertama pasca dilantik.
"Biaya pengerukannya non APBD. Ada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat juga kalangan dunia usaha secara pentahelix. Padahal biaya yang dibutuhkan mencapai Rp.12 miliar," tutur Kang DS.
Ia menjelaskan, pembangunan RSUD Bedas Tegalluar di Desa Tegalluar Kecamatan Bojongsoang pun merupakan salah satu upaya pemerataan pembangunan.
"Selain dibangun 4 RSUD di wilayah lainnya antara lain RSUD Bedas Kertasari, RSUD Bedas CImaung, RSUD Arjasari dan RSUD Bedas Pacira," imbuhnya.*** (ysp)
Sumber: