Pejabat Palestina dan AS Bahas Upaya Menghentikan Serbuan Israel di Gaza Utara
Pejabat Palestina dan Amerika Serikat Bernegosiasi untuk Mengakhiri Serangan di Gaza Utara--Istimewa
RADAR JABAR - Pejabat tinggi dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan perwakilan pemerintah Amerika Serikat (AS) bertemu pada hari Jumat, 1 November, untuk membahas langkah-langkah yang perlu diambil dalam rangka menghentikan serangan Israel yang terus berlangsung di wilayah utara Gaza.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Hussein al-Sheikh, yang menjabat sebagai sekretaris Komite Eksekutif PLO. Dia bertemu dengan Barbara Leaf, yang merupakan Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Timur Dekat, di area Tepi Barat yang terletak di bagian tengah.
Menurut informasi yang dirilis oleh kantor berita resmi Palestina, Wafa, pertemuan ini memiliki tujuan untuk mencari solusi atas krisis yang terjadi.
Dalam diskusi tersebut, kedua pihak menegaskan pentingnya penghentian segera terhadap serangan di Gaza.
BACA JUGA:Menhan AS dan Israel Bahas De-eskalasi di Timur Tengah, Termasuk Krisis Kemanusiaan di Gaza
BACA JUGA:Rusia Kecam Larangan Israel Terhadap UNRWA, Sebut Langgar Hukum Internasional
Mereka juga secara tegas mengecam tindakan kekerasan dan pembantaian yang telah dilakukan oleh Israel di daerah tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Namun, meskipun adanya seruan dari berbagai pihak di dunia untuk menghentikan pengiriman senjata ke Israel, pemerintah AS tetap melanjutkan penyediaan bantuan militer untuk negara tersebut.
Sejak bulan Oktober tahun lalu, Washington telah mengucurkan bantuan militer mencapai 17,9 miliar dolar AS, yang setara dengan sekitar Rp280,8 triliun, menurut laporan yang disusun oleh Watson Institute for International and Public Affairs yang berlokasi di Brown University.
Al-Sheikh menegaskan kembali penolakan yang kuat dari pihak Palestina terhadap setiap upaya yang dilakukan oleh Israel untuk memindahkan paksa warga Palestina dari tempat tinggal mereka. Hal ini menunjukkan komitmen Palestina dalam mempertahankan hak-hak mereka.
BACA JUGA:UNICEF Kecam Pelarangan Operasi UNRWA di Palestina oleh Israel
BACA JUGA:Topan Kong-rey Landa Taiwan, Puluhan Terluka dan Wisatawan Asing Hilang
Dalam pertemuan ini, kedua pejabat juga membahas kemungkinan untuk membuka kembali perbatasan dengan tujuan memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan di Gaza.
Situasi di sana semakin mengkhawatirkan, dengan lebih dari 1.200 jiwa dilaporkan tewas di Gaza utara sejak serangan dimulai pada 5 Oktober, menurut data dari Layanan Pertahanan Sipil Palestina.
Sumber: antaranews.com