Fenomena Eksploitasi Orang Miskin Kian Meresahkan, Ternyata Ini 3 Penyebab Utamanya

Fenomena Eksploitasi Orang Miskin Kian Meresahkan, Ternyata Ini 3 Penyebab Utamanya

Fenomena Eksploitasi Orang Miskin Kian Meresahkan-Ilustrasi/Unsplash-

Nenek Asyani dijatuhi hukuman satu tahun penjara dan denda sebesar Rp500 juta, sebuah keputusan yang terasa tidak masuk akal mengingat kondisi nenek Asyani yang hidup sebatang kara di desa dan jelas tidak mampu membayar denda sebesar itu. Ia pun harus siap menerima konsekuensi jika tidak mematuhi sistem yang berlaku.

Hal ini menjadi sebuah ironi di mana orang miskin yang mencuri sebatang kayu justru mendapat hukuman berat, sementara banyak kasus korupsi yang melibatkan pejabat atau pengusaha kaya yang merugikan negara malah berakhir dengan hukuman ringan atau bahkan lolos dari jeratan hukum.

Fenomena ini menjadi contoh nyata dari ketidakadilan sistemik yang dialami oleh orang-orang miskin di seluruh dunia, di mana hukum sering kali digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi mereka.

Menurut kami, kemiskinan yang dialami oleh banyak orang saat ini bukan semata-mata disebabkan oleh kemalasan atau kurangnya usaha.

BACA JUGA:Nasib Negara-Negara Tanpa Laut yang Terkurung Daratan, Makin Maju Atau Miskin?

BACA JUGA:Mulyadi Minta Definisi Kemiskinan Direset Ulang

Faktanya, sejak dulu orang-orang di kelas ekonomi rendah selalu kesulitan untuk mendapatkan akses yang layak, seperti akses kesehatan yang sering kali dipersulit, keadilan yang masih tebang pilih, dan akses pendidikan yang katanya menjadi hak semua warga negara, namun kenyataannya masih banyak yang belum bisa merasakan pendidikan.

Bagaimana mungkin peluang untuk maju bisa tercipta jika akses-akses penting yang bisa membantu mereka berkembang justru dibatasi oleh segelintir orang yang memiliki posisi kuat? Pembatasan ini dilakukan agar persaingan tetap kecil dan mereka bisa terus mengeksploitasi orang miskin.

Oleh karena itu, menurut saya, cara agar orang miskin tidak mudah dieksploitasi adalah dengan dukungan dari pemerintah dan masyarakat. Di satu sisi, pemerintah harus memastikan adanya akses pendidikan berkualitas, terutama bagi masyarakat kurang mampu, agar mereka bisa mengembangkan keterampilan yang membuat mereka lebih kompetitif di dunia kerja.

Selain itu, pemerintah juga perlu menerapkan sistem hukum yang adil dan tidak berpihak pada pihak tertentu, sehingga orang-orang dari kelas ekonomi rendah dapat memperjuangkan hak-hak mereka secara lebih transparan dan adil.

Di sisi lain, kita sebagai masyarakat juga harus mencegah mentalitas pengemis berkembang. Masyarakat seharusnya membantu orang miskin agar mereka bisa mandiri, bukan membuat mereka semakin bergantung. Bukan berarti memberi bantuan itu salah, tetapi pastikan bantuan yang diberikan dapat membantu mereka bangkit, bukan sekadar bertahan hidup sementara.

Dengan demikian, orang miskin yang sebelumnya selalu menjadi objek belas kasihan dan dieksploitasi bisa memiliki pemikiran untuk terus berkembang dan menjelajahi peluang baru. Hidup mereka pun tidak mudah dikendalikan oleh segelintir orang yang berkepentingan. Menurut kamu, apa yang membuat orang miskin mudah dieksploitasi?

Sumber: