Uni Eropa Didorong Tinjau Hubungan Dagang dengan Israel Berdasarkan Putusan ICJ

Uni Eropa Didorong Tinjau Hubungan Dagang dengan Israel Berdasarkan Putusan ICJ

Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris bersama dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas-SimonHarrisTD-X

RADAR JABAR - Perdana Menteri Irlandia, Simon Harris, pada Rabu (16/10) menyatakan bahwa negara-negara Uni Eropa memiliki tanggung jawab untuk meninjau ulang perjanjian yang mengatur hubungan dagang dengan Israel. Pernyataan ini merespons pandangan nasihat terbaru dari Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai pendudukan dan aneksasi ilegal Israel atas wilayah Palestina.

"Pendapat nasihat ICJ adalah pengubah yang sangat penting," ujar Harris menjelang pertemuan puncak Dewan Kerja Sama Teluk-UE di Brussels.

Menurutnya, negara-negara memiliki kewajiban untuk melakukan segala upaya guna mengakhiri pendudukan ilegal tersebut, termasuk meninjau ulang perjanjian perdagangan dengan Israel, yang dianggap tepat dalam situasi ini.

"Sekarang hal itu memberikan kewajiban kepada negara-negara untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu mengakhiri pendudukan yang melanggar hukum dan ilegal," katanya.

BACA JUGA:Turki Desak DK PBB Cegah Serangan Israel terhadap UNIFIL di Lebanon

BACA JUGA:Israel Siapkan Respons Terhadap Iran dengan Dukungan Amerika Serikat

Harris juga mengungkapkan bahwa pemerintah Irlandia akan menerima nasihat dari jaksa agung mengenai kemungkinan penerapan pembatasan perdagangan terkait wilayah Palestina yang diduduki, sesuai dengan kewajiban hukum berdasarkan pandangan ICJ.

Sebelumnya, pada Juli, ICJ memutuskan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina bertentangan dengan Hukum Humaniter Internasional.

Harris juga menyoroti serangan terbaru terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, menekankan perlunya penghormatan terhadap hukum internasional.

"Israel perlu menghormati itu, Hizbullah perlu menghormati itu, dan kita semua perlu berbicara dengan satu suara. Kita memiliki kewajiban mutlak untuk melindungi pasukan penjaga perdamaian kita," ujarnya.

BACA JUGA:Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 2.255 Orang Sejak 8 Oktober 2023

BACA JUGA:Tentara Lebanon Selamatkan 99 Migran Setelah Kapal Tenggelam di Lepas Pantai Tripoli

Sebelumnya pada Minggu (13/10), Tank Israel dilaporkan menyerang posisi Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), yang memperburuk serangkaian insiden yang telah melukai pasukan penjaga perdamaian.

Sumber: antara