Turki Desak DK PBB Cegah Serangan Israel terhadap UNIFIL di Lebanon
Potret Hakan Fidan, Menteri Luar Negeri Turki-HakanFidan-X
RADAR JABAR - Kementerian Luar Negeri Turki pada Minggu (13/10) mendesak Dewan Keamanan PBB (DK PBB) untuk mengambil tindakan guna menghentikan serangan Israel terhadap Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).
Kemenlu Turki menegaskan bahwa setiap anggota DK PBB bertanggung jawab untuk mencegah serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian yang dibentuk di bawah mandat mereka sendiri.
"Setiap anggota Dewan Keamanan PBB bertanggung jawab untuk mencegah serangan Israel terhadap pasukan PBB yang mereka mandatkan sendiri," ujar Kemenlu Turki.
Turki juga menyerukan kepada seluruh negara untuk bersatu menentang Israel dan negara-negara yang memasok senjata kepadanya.
BACA JUGA:Israel Siapkan Respons Terhadap Iran dengan Dukungan Amerika Serikat
BACA JUGA:Serangan Israel di Lebanon Tewaskan 2.255 Orang Sejak 8 Oktober 2023
"Kami menyerukan kepada semua negara untuk mengambil sikap bersatu melawan Israel dan negara-negara yang memasok senjata kepadanya," tambahnya.
Seruan ini muncul setelah UNIFIL melaporkan bahwa pasukan Israel telah melanggar Garis Biru yang memisahkan Israel dan Lebanon, serta memasuki pangkalan PBB di Ramyah, Lebanon selatan, pada Minggu.
UNIFIL mengecam insiden tersebut sebagai pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional dan meminta Israel untuk memberikan penjelasan.
Menurut Kemenlu Turki, serangan berulang kali Israel terhadap UNIFIL mencerminkan kebijakan pendudukan Israel di Lebanon dan kesiapannya untuk menggunakan kekuatan militer tanpa ragu.
BACA JUGA:Tentara Lebanon Selamatkan 99 Migran Setelah Kapal Tenggelam di Lepas Pantai Tripoli
BACA JUGA:Hamas Tuding Israel Lakukan Pembantaian di Jabalia dengan Dukungan AS
Pada Sabtu (12/10), UNIFIL juga melaporkan bahwa sebuah tank Israel menembak langsung ke markas mereka di Naqoura, melukai dua personel PBB. Dua penjaga perdamaian lainnya terluka pada 11 Oktober setelah sebuah ledakan terjadi dekat menara pengawasan.
Sementara itu, operasi darat Israel melawan Hizbullah di Lebanon selatan terus berlangsung, disertai dengan serangan udara dan roket. Jumlah korban tewas di Lebanon akibat serangan Israel telah melebihi 2.000, namun Hizbullah tetap melakukan perlawanan dengan serangan roket melintasi perbatasan.
Sumber: antara