Pemerintah Kongo Adakan Pemakaman Masal untuk Korban Kecelakaan Feri 

Pemerintah Kongo Adakan Pemakaman Masal untuk Korban Kecelakaan Feri 

Pencarian korban kapal terbalik terus dilakukan di Kongo--ANTARA/Anadolu/PY

RADAR JABAR - Pemerintah Kongo menyelenggarakan upacara pemakaman pada Rabu di wilayah North Kivu bagi korban kecelakaan feri yang merenggut lebih dari 78 jiwa. Pemakaman berlangsung di Nyirangongo, Makao, dihadiri oleh pemimpin berbagai sektor dan kelompok sipil, serta dipimpin oleh menteri dalam negeri dan urusan sosial.

Sebelum upacara, keluarga korban diajak mengunjungi kamar jenazah di Goma untuk mendapatkan informasi terbaru tentang mereka yang hilang. Meski pencarian masih berlangsung, pihak berwenang mengingatkan kecilnya harapan untuk menemukan korban selamat, menambah ketidakpastian bagi keluarga yang masih menunggu kabar.

Beberapa keluarga mengungkapkan kekecewaan atas keputusan yang dianggap sepihak oleh pemerintah, dengan beberapa memilih untuk mengakhiri masa berkabung, sementara yang lain terus berharap pada upaya pencarian di Danau Kivu.

Komisaris yang bertanggung jawab atas navigasi danau telah diberhentikan, dan Kementerian Perhubungan memerintahkan pemeriksaan teknis kapal. Mereka yang dianggap bertanggung jawab atas kecelakaan feri MV Merdi, yang terbalik hanya beberapa meter dari tujuan, akan dikenakan tindakan hukum.

BACA JUGA:Lebanon Ungkap Upaya Diplomatik untuk Menghentikan Israel Terus Dilakukan

BACA JUGA:Nigeria Terima 600.000 Dosis Vaksin Kolera untuk Cegah Penyebaran di Borno

Tragedi ini menimbulkan duka mendalam di provinsi Kivu Utara dan Selatan, dengan banyak korban masih terjebak di bawah permukaan danau.

Kecelakaan kapal kerap terjadi di Kongo, dan laporan kelompok masyarakat sipil mengkritik pemerintah karena gagal menegakkan peraturan keselamatan, seperti pembatasan berat kapal dan ketersediaan rompi pelampung bagi penumpang.

Sebelumnya, sebuah kecelakaan kapal feri terjadi di Danau Kivu, Kongo, ketika kapal penumpang yang membawa muatan berlebih terbalik, menewaskan setidaknya 78 orang, pada 3 Oktober 2024. Kapal tersebut mengangkut 278 penumpang saat mencoba merapat di pelabuhan Kituku, setelah berangkat dari Minova menuju Goma.*

Sumber: antara