Disperindag Jabar Pantau Harga Beras dan Cabai

Disperindag Jabar Pantau Harga Beras dan Cabai

Disperindag Jabar Pantau Harga Beras dan Cabai--(Sumber Gambar: Antara)

RADAR JABAR - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat, Noneng Komara Nengsih, menekankan pentingnya mewaspadai pergerakan harga komoditas pokok, khususnya beras dan cabai. Meskipun secara umum ketersediaan komoditas pokok saat ini masih dalam kondisi aman, ada beberapa komoditas yang perlu perhatian lebih.

“Komoditas pokok sejauh ini masih aman. Hanya ada tiga komoditas yang tetap harus diwaspadai, yakni minyak goreng, beras, dan beberapa jenis cabai,” ungkap Noneng dalam keterangan pers di Bandung pada hari Minggu.

Noneng berharap agar tidak ada satu pun komoditas pokok yang mengalami kelangkaan hingga akhir tahun ini. Hal ini penting untuk memastikan laju inflasi di Jawa Barat tetap stabil. “Dengan pangan yang aman dan di seluruh pasar tersedia, kita tetap harus waspada terhadap pemicu inflasi. Inflasi kita targetkan 2,5 persen,” tambahnya.

Salah satu yang menjadi perhatian khusus adalah minyak goreng, di mana harga Minyakita telah mengalami kenaikan signifikan. Dari harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter, kini menjadi Rp15.700 per liter, menyusul diterbitkannya Permendag Nomor 18 Tahun 2024.

 

BACA JUGA:Update Harga Pangan! Harga Cabai Rawit Merah Kini Menjadi Rp65.310 per Kilogram

BACA JUGA:Fluktuasi Harga Pangan: Cabai Tembus Rp44.180 per Kg, Beras Bertahan di Rp15.750 per Kg

 

“Dampak dari kebijakan tersebut bukan hanya kelangkaan yang terjadi di sejumlah wilayah, tetapi juga kenaikan harga yang signifikan,” ujarnya. Kenaikan ini, menurut Noneng, harus diwaspadai agar tidak berdampak lebih luas terhadap inflasi.

Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan komoditas pokok, Disperindag Jabar telah menyiapkan strategi, salah satunya melalui operasi pasar. “Kami sudah mempersiapkan dua kali operasi pasar, salah satunya menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru),” jelas Noneng.

Operasi pasar ini direncanakan akan dilakukan di 20 kabupaten/kota di Jawa Barat, guna memastikan bahwa ketersediaan komoditas pokok dan harga tetap dalam batas yang wajar.

Noneng juga mencatat bahwa inflasi yang terjadi baru-baru ini menunjukkan anomali. Jika sebelumnya inflasi banyak disebabkan oleh komoditas pokok, kali ini penyebab utamanya adalah kenaikan harga rokok akibat peningkatan tarif cukai.

 

BACA JUGA:Ibu Negara Iriana Jokowi Buka Gerakan Tanam Cabai Serentak Se-Indonesia di Bogor

Sumber: beranda antara