Pemkab Bandung: Sejumlah Unsur Dilibatkan Dalam Rencana Operasi Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Bandung: Sejumlah Unsur Dilibatkan Dalam Rencana Operasi Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi

Sejumlah Unsur Dilibatkan Dalam Rencana Operasi Penanganan Darurat Bencana Gempa Bumi-RJ-

RADAR JABAR - Sejumlah unsur dilibatkan dalam rencana operasi penanganan darurat bencana gempa bumi di wilayah Kabupaten Bandung. 

Rencana operasi itu sejak terjadi musibah bencana alam gempa bumi pada 18 September sampai dengan 1 Oktober 2024 mendatang. 

Bupati Bandung Dadang Supriatna melalui Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama mengatakan, rencana operasi penanganan darurat bencana gempa bumi di Kabupaten Bandung itu untuk mengkaji pemenuhan kebutuhan penanganan, merencanakan,
melaksanakan, evaluasi dan pelaporan operasi lapangan. Selain mengelola logistik, peralatan, mengelola data dan informasi.
 
"Pada rencana operasi penanganan darurat bencana gempa bumi itu, dengan target operasi melaksanakan assessment dampak bencana. Mulai dari wilayah terdampak, jumlah korban jiwa, jumlah kerusakan rumah, jumlah fasos/fasum, dan jumlah pengungsi," kata Uka Suska dalam keterangannya, Selasa 24 September 2024.

BACA JUGA:Peduli dan Tanggap Bencana, PLN Icon Plus berikan Bantuan Kepada Korban Gempa Kabupaten Bandung

BACA JUGA:Pemkab Garut Jabar Lakukan Asesmen Mendalam untuk Daerah Terdampak Bencana Alam

Menurutnya, penanganan korban terdampak, pemenuhan kebutuhan dasar juga menjadi perhatian pada rencana operasi tersebut. 

"Mulai dari pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi, pemenuhan makanan/dapur umum, pemenuhan selimut, pakaian, paket kebersihan, pemenuhan tenda, terpal, pemenuhan pelayanan kesehatan di pengungsian dan di wilayah terdampak," tuturnya.

"Pemenuhan layanan dukungan psikososial, pemenuhan layanan pengungsian, pemenuhan layanan kelompok rentan (lansia, ibu hamil, balita), pemulihan layanan prasarana vital (Puskesmas Kertasari, sarana pendidikan)," imbuhnya. 

Uka Suska mengungkapkan pengelolaan bantuan logistik (penerimaan dan pendistribusian bantuan logistik), menjadi fokus perhatian. Termasuk pembersihan puing-puing reruntuhan akibat dampak gempa bumi, selain pendataan kaji kebutuhan pasca bencana (Jitupasna).

BACA JUGA:Tanggul Sungai Citarum Retak, BPBD Karawang Segera Lakukan Penanganan

BACA JUGA:BPBD Cianjur Terus Memantau Dampak Gempa Bandung, Warga Selatan Rasakan Getaran

Ia juga turut menyebutkan, pengerahan sarana dan prasarana, mulai dari pendirian Posko SKPDB, yakni kelengkapan posko, mobilisasi alat berat, pergeseran alat berat, dapur umum, pengerahan pasukan, pemetaan sumber daya. 

Sumber daya personil, kata ia, mulai jajaran TNI, Polri, BNPB, Kemensos, IDI, DKPP Provinsi Jabar, BPBD Provinsi Jabar, BPBD Kabupaten Bandung dan unsur pemerintahan lainnya serta para relawan kebencanaan. 

"Pemeirntah juga turut mengerahkan sumber daya peralatan, dari mulai mobil rescue/quick respon, mobil dozer, excavator, mobil tangki air, dump truk, mobil kendali taktis, drone dan mobil dapur umum," katanya.

Sumber: