Ini Penyebab dan Dampak Obesitas Bagi Kesehatan, Bisa Terkena Segala Penyakit?
Ilustrasi--Sumber gambar: freepik.com
RADAR JABAR - Obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan penumpukan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menimbulkan risiko kesehatan serius.
Dalam beberapa dekade terakhir, prevalensi obesitas meningkat secara signifikan di seluruh dunia, menjadikannya salah satu masalah kesehatan utama. Meskipun banyak orang menganggap obesitas hanya masalah estetika, kenyataannya jauh lebih serius.
Obesitas dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis, menurunkan kualitas hidup, dan bahkan memperpendek harapan hidup.
Berikut adalah penyebab dan dampak obesitas bagi kesehatan:
Penyebab Obesitas
Obesitas umumnya disebabkan oleh ketidakseimbangan antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang dibakar oleh tubuh.
Pola makan tinggi kalori, kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik, serta kondisi medis tertentu seperti hipotiroidisme atau sindrom Cushing, dapat berkontribusi pada peningkatan berat badan yang berlebihan.
Selain itu, faktor psikologis seperti stres, depresi, dan gangguan makan juga dapat mempengaruhi pola makan dan aktivitas fisik seseorang, yang pada akhirnya dapat menyebabkan obesitas.
Dampak Obesitas terhadap Kesehatan Fisik
Obesitas bukan hanya sekedar masalah penampilan; kondisi ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius. Beberapa dampak kesehatan fisik yang terkait dengan obesitas antara lain:
1. Penyakit Jantung dan Stroke
Obesitas adalah salah satu faktor risiko utama untuk penyakit jantung dan stroke. Kelebihan lemak tubuh, terutama di area perut, dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, kadar kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida, serta penurunan kadar kolesterol baik (HDL). Kombinasi faktor-faktor ini meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis, yaitu penyempitan dan pengerasan arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.
2. Diabetes Tipe 2
Obesitas sangat berkaitan dengan perkembangan diabetes tipe 2. Ketika seseorang mengalami obesitas, tubuhnya menjadi kurang responsif terhadap insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Akibatnya, kadar gula darah meningkat, yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes tipe 2. Peningkatan gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti kerusakan saraf, gangguan penglihatan, dan penyakit ginjal.
Sumber: