Apa Itu Trauma Bonding? Ini Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya

Apa Itu Trauma Bonding? Ini Penyebab, Dampak dan Cara Mengatasinya

Ilustrasi--Sumber gambar: freepik.com

RADAR JABAR - Trauma bonding adalah fenomena psikologis di mana seseorang mengembangkan ikatan emosional yang kuat dengan pelaku kekerasan atau pelecehan, meskipun mengalami penderitaan dalam hubungan tersebut.

Ikatan ini sering kali didasarkan pada campuran rasa takut, ketergantungan, dan cinta yang membuat korban sulit melepaskan diri dari hubungan yang merusak.

Trauma bonding bukanlah cinta sejati, melainkan suatu bentuk keterikatan yang terbentuk melalui pengalaman bersama dalam situasi berbahaya atau traumatis.

 

Berikut adalah penjelasan tentang trauma bonding:

 

Penyebab Trauma Bonding

 

1. Pengalaman Traumatis yang Berulang

Trauma bonding sering kali terjadi dalam hubungan di mana korban mengalami pelecehan atau kekerasan secara berulang. Setiap kali pelaku melakukan kekerasan, ada jeda di mana pelaku bisa menunjukkan kasih sayang atau meminta maaf. Siklus ini menciptakan ketergantungan emosional yang mendalam karena korban berharap pelaku akan berubah.

2. Manipulasi Psikologis

Pelaku kekerasan sering menggunakan manipulasi psikologis untuk mengendalikan korban. Mereka mungkin membuat korban merasa bersalah atau bertanggung jawab atas kekerasan yang terjadi. Selain itu, pelaku bisa membuat korban merasa bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa pelaku atau bahwa pelaku adalah satu-satunya orang yang peduli terhadap mereka. Manipulasi ini memperkuat ikatan trauma bonding.

3. Ketidakmampuan untuk Melarikan Diri

Dalam banyak kasus, korban tidak memiliki cara untuk melarikan diri dari hubungan yang merusak. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor ekonomi, ketergantungan emosional, atau ketakutan terhadap ancaman dari pelaku. Ketidakmampuan untuk keluar dari hubungan ini memperkuat ikatan trauma bonding, karena korban merasa tidak memiliki pilihan lain.

4. Penghargaan Sesekali

Pelaku kekerasan sering memberikan penghargaan atau kebaikan sesekali, yang bisa berupa hadiah, kata-kata manis, atau perhatian yang tiba-tiba. Penghargaan ini membuat korban merasa dihargai dan menciptakan harapan bahwa pelaku akan berubah menjadi lebih baik. Ini merupakan bagian dari siklus trauma bonding yang membuat korban semakin terikat pada pelaku.

Sumber: