Tanggapan Santai PKS Jabar Soal Koalisi PDIP-PKB

 Tanggapan Santai PKS Jabar Soal Koalisi PDIP-PKB

Ketua DPW PKS Jabar Haru Suandharu-Hendrik Muchlison/Radar Jabar-

RADAR JABAR - Ketua DPW PKS Jabar Haru Suandharu menanggapi santai koalisi PDIP - PKB yang nyaris terbentuk. Menurutnya sebelum "janur kuning melengkung", maka dinamika atau perubahan peta politik masih bisa saja terjadi.

Haru menguraikan, sampai detik ini belum ada partai politik yang resmi mengeluarkan surat rekom pasangan kandidat untuk Pilkada Jabar. "Masih belum, bagi saya itu (Koalisi PDIP -PKB.red) masih komunikasi lah," terangnya saat ditemui di ruang fraksi PKS DPRD Jabar, Jumat (16/8).

Haru melanjutkan, pihaknya sendiri juga belum secara resmi mendapatkan surat tugas ataupun rekom dari DPP. "Saya sendiri juga masih menunggu dari pusat," sambungnya.

BACA JUGA:Calon Independen Dharma-Kun Wardhana Kumpulkan 749.298 Dukungan untuk Maju di Pilgub DKI 2024, Ini Profilnya!

Menurut Haru, surat itu menjadi penting bagi para calon Gubernur tidak hanya PKS tapi semua partai politik di Jabar. Karena nantinya yang menjadi surat resmi dan dibawa untuk mendaftar ke KPU Jabar. 

Sebelum surat pasangan calon dari partai politik yang nantinya dalam bentuk B1KWK turun maka segala kemungkinan masih bisa terjadi. Artinya sebelum janur kuning melengkung atau pendaftaran maka koalisi masih dinamis. "Dari PKS juga akan kami sampaikan pada waktunya," cetusnya.

Dalam kesempatan itu, Haru juga turut merespon isu pembentukan Koalisi Indonesia Maju (KIM) maupun peluang kotak kosong di Jabar. Baginya saat ini hal tersebut juga masih imajinasi atau belum pasti.

BACA JUGA:14 Kecamatan Masuk Kategori Rawan Tinggi Peta Kerawanan Pilkada Kabupaten Bogor

Baginya KIM adalah koalisi dalam pemilihan presiden (Pilpres). Dan pilpres sendiri juga telah berakhir. Sementara di tingkat daerah tentu memiliki dinamika tersendiri. "Kalau ada yang bawa isu KIM solid ke daerah ya silahkan saja, tapi benarkah itu," candanya.

Haru melanjutkan, di Jabar pihaknya juga optimis bahwa kotak kosong tidak akan terjadi. Artinya masih bisa muncul gerbong koalisi lain sebagai penantang. 

Baginya Pilkada itu pesta rakyat. Sehingga semakin banyak pasangan calon akan semakin menarik. "Harapan kami 2 poros lah, syukur - syukur 3 poros," cetusnya.(son)

Sumber: