Muliakan Ulama, Bupati Kang DS: Pemkab Bandung Gulirkan Program Insentif Guru Ngaji

Muliakan Ulama, Bupati Kang DS: Pemkab Bandung Gulirkan Program Insentif Guru Ngaji

Bupati Bandung resmikan Musholla An-Nur di Desa Mekar Rahayu, Margaasih, Kabupaten Bandung -Yusuf-Radar Jabar

RADAR JABAR - Bupati Dadang Supriatna meresmikan Mushola An-Nur yang berlokasi di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.

Pada kesempatan ini, Bupati Dadang berharap, Mushola yang telah diresmikan ini, semoga bermanfaat untuk kemaslahatan umat dan mempererat ukhuwah islamiah,

Selain digunakan untuk shalat berjamaah, Bupati Bandung mengajak masyarakat untuk memakmurkan Mushola An-Nur tersebut. 

Hal ini diungkapkan Bupati Bandung Dadang Supriatna saat hadir di tengah-tengah masyarakat pada pelaksanaan syukuran ruko dan peresmian Mushola An-Nur di Halaman Mushola An-Nur, Minggu 11 Agustus 2024.

BACA JUGA:All Out! Ribuan Guru PAI Siap Menangkan Kang DS di Pilbup Bandung, Ini Alasannya

Kang DS sapaan akrabnya Dadang Supriatna mengajak masyarakat Kabupaten Bandung untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. 

Sebab, kata ia, pada kondisi saat ini sudah memperlihatkan hampir terjadi degradasi akhlak. Maka salah satu program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung adalah memuliakan ulama.

"Bagaimana kita memuliakan ulama, salah satunya memberikan insentif kepada guru ngaji se-Kabupaten Bandung," tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan perhatian kepada guru ngaji karena syariatnya kalau tidak ada peran guru ngaji, para ustadz/ustadzah  dan ulama.

Salah satunya, lanjut Kang DS, yakni saat ini, sehingga dirinya mencontohkan bisa berpidato di depan masyarakat. 

"Allah memberikan amanah kepada kita adalah untuk mendidik anak-anak kita. Tapi jarang sebagai orang tua, melaksanakan ijab kabul atau nitip kepada ustadz dan ustadzah," tuturnya.

BACA JUGA:Bentuk Karakter Generasi Muda, Kang DS: Guru PAI Pahlawan Wajib Kita Hormati dan Banggakan

Kenapa Pemkab Bandung memberikan insentif kepada guru ngaji, jelas Kang DS, saat jadi Kepala Desa Tegalluar tahun 1998 berusia 26 tahun, ada kejadian seorang ustadz sakit.

"Langsung dibawa berobat ke RS Hasan Sadikin Bandung. Setelah sehat tidak bisa pulang karena tak punya biaya.  Maka pada saat itu, saya langsung menjemput ustadz tersebut," ungkapnya.

Sumber: