Turki Nyatakan Israel Melakukan Kejahatan Kemanusiaan Baru dengan Serangan ke Sekolah di Gaza
Turki menunjukkan dukungannya untuk Palestina, yang didera serangan Israel, dengan memberikan lebih dari 45 ribu ton bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina pada Selasa (9/4/2024). --ANTARA/Anadolu/pri
RADAR JABAR - Kementerian Luar Negeri Turki menyatakan bahwa Israel telah melakukan "kejahatan baru terhadap kemanusiaan" dengan menyerang sebuah sekolah di lingkungan Al-Daraj, Gaza City, yang menyebabkan lebih dari 100 warga sipil tewas.
Pernyataan kementerian pada hari Sabtu (10/8) mengkritik pemerintahan Netanyahu, menilai bahwa serangan ini bertujuan untuk merusak negosiasi gencatan senjata permanen.
"Serangan ini sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintahan Netanyahu bermaksud menyabotase negosiasi untuk gencatan senjata permanen," tulis pernyataan kementerian.
BACA JUGA:Rusia Evakuasi Lebih dari 76.000 Penduduk dari Wilayah Kursk akibat Pertempuran dengan Ukraina
Kementerian juga menegaskan bahwa aktor internasional yang tidak mengambil langkah untuk menghentikan tindakan Israel juga terlibat dalam kejahatan ini.
"Para aktor internasional yang tidak mengambil tindakan untuk menghentikan Israel terlibat dalam kejahatan Israel," tambahnya.
BACA JUGA:Iran Berharap Gencatan Senjata Gaza Tetap Terjaga Meski Rencana Pembalasan Terhadap Israel Dilakukan
Sebelumnya, tentara Israel melancarkan serangan rudal ke Sekolah Al-Taba'een di Al-Daraj yang menampung pengungsi, menewaskan sedikitnya 100 warga Palestina, menurut Kantor Media Pemerintah di Gaza. Kantor media melaporkan bahwa serangan itu terjadi saat para pengungsi sedang melaksanakan sholat Subuh, mengakibatkan lonjakan jumlah korban.
"Serangan Israel menargetkan orang-orang yang mengungsi saat mereka melakukan sholat Subuh, (yang) menyebabkan lonjakan cepat jumlah korban," tulis kantor media tersebut.
BACA JUGA:UAE Desak Israel dan Hamas Lanjutkan Pembicaraan Gencatan Senjata
Meskipun ada seruan dari mediator seperti Mesir, AS, dan Qatar pada hari Kamis untuk menghentikan permusuhan dan mencapai gencatan senjata serta perjanjian pertukaran sandera, Israel terus melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza.
Serangan Israel ke Jalur Gaza sejak Oktober lalu telah mengakibatkan hampir 39.800 kematian, menyusul serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Hamas. Israel juga dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan agar Tel Aviv segera menghentikan operasi militernya di kota Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan sebelum diserang pada 6 Mei.*
Sumber: antara