8 Ciri-Ciri Jika Terkena Demam Berdarah Dengue (DBD), Lengkap dengan Pencegahan dan Penanganannya!

8 Ciri-Ciri Jika Terkena Demam Berdarah Dengue (DBD), Lengkap dengan Pencegahan dan Penanganannya!

ilustrasi terkena Ciri-Ciri Jika Terkena Demam Berdarah Dengue (DBD)--Istimewa

Radar Jabar - Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini seringkali muncul di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Mengenali ciri-ciri DBD sejak dini sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. Berikut adalah beberapa ciri-ciri jika terkena DBD yang perlu Anda ketahui:

1. Demam Tinggi Mendadak

Gejala awal yang paling umum dari DBD adalah demam tinggi yang muncul secara tiba-tiba. Suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat Celsius atau lebih. Demam ini biasanya berlangsung selama 2-7 hari dan sering disebut sebagai "demam saddleback" karena suhu tubuh bisa turun sebentar sebelum naik kembali.

2. Sakit Kepala Parah

Penderita DBD biasanya mengalami sakit kepala yang parah, terutama di area dahi. Rasa sakit ini sering kali disertai dengan nyeri di belakang mata. Rasa nyeri di belakang mata bisa semakin terasa ketika mata digerakkan.

BACA JUGA:8 Cara Mudah Menurunkan Demam

3. Nyeri Sendi dan Otot

Nyeri sendi dan otot, yang sering disebut sebagai "breakbone fever," merupakan ciri khas lain dari DBD. Penderita merasa seolah-olah tulangnya patah karena nyeri yang sangat hebat. Nyeri ini bisa dirasakan di seluruh tubuh, terutama pada punggung, kaki, dan lengan.

4. Mual dan Muntah

Mual dan muntah sering terjadi pada penderita DBD. Gejala ini bisa muncul bersamaan dengan kehilangan nafsu makan, sehingga penderita merasa lemas dan tidak berenergi.

5. Ruam Kulit

Ruam kulit atau bintik-bintik merah pada kulit adalah salah satu tanda dari DBD. Ruam ini biasanya muncul pada hari ke-3 hingga ke-5 sejak demam pertama kali muncul. Bintik-bintik ini bisa menyebar ke seluruh tubuh dan sering kali tidak menyebabkan gatal.

6. Perdarahan Ringan

Gejala perdarahan ringan seperti mimisan, gusi berdarah, atau mudah memar adalah tanda-tanda lain dari DBD. Perdarahan ini terjadi karena jumlah trombosit dalam darah yang menurun drastis akibat infeksi virus dengue.

7. Nyeri Perut

Penderita DBD juga bisa mengalami nyeri perut yang hebat, terutama pada bagian bawah perut. Nyeri ini bisa disertai dengan diare dan bisa menjadi tanda bahwa kondisi penderita memburuk.

8. Syok Dengue

Pada kasus yang parah, DBD bisa berkembang menjadi demam berdarah dengue berat atau syok dengue. Gejala syok dengue meliputi kulit yang dingin dan lembab, detak jantung cepat, tekanan darah rendah, serta kebingungan atau kehilangan kesadaran. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera.

BACA JUGA:8 Rekomendasi Makanan yang Membantu Meredakan Demam, dan Bikin Badan Nyaman

Pencegahan DBD

Mengingat DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, langkah pencegahan utama adalah menghindari gigitan nyamuk. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:

  1. Menggunakan Kelambu: Tidur dengan menggunakan kelambu, terutama bagi bayi dan anak kecil.
  2. Menggunakan Obat Nyamuk: Aplikasikan obat nyamuk pada kulit yang terbuka dan gunakan kelambu di tempat tidur.
  3. Menguras dan Menutup Tempat Penampungan Air: Rutin menguras bak mandi, menutup tempat penampungan air, dan membersihkan lingkungan dari genangan air yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
  4. Menanam Tanaman Pengusir Nyamuk: Beberapa tanaman seperti lavender dan serai diketahui dapat mengusir nyamuk.

Penanganan DBD

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami gejala DBD, segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi. Beberapa langkah penanganan DBD meliputi:

  1. Istirahat yang Cukup: Penderita perlu banyak istirahat untuk membantu proses pemulihan.
  2. Mengonsumsi Cairan yang Cukup: Penderita DBD harus minum banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Oralit atau minuman elektrolit bisa sangat membantu.
  3. Mengonsumsi Obat Penurun Demam: Dokter mungkin akan meresepkan obat penurun demam seperti paracetamol. Hindari penggunaan aspirin atau ibuprofen karena bisa meningkatkan risiko perdarahan.
  4. Pemantauan Ketat: Selama masa pemulihan, penting untuk memantau kondisi penderita secara ketat untuk mendeteksi tanda-tanda perburukan seperti perdarahan hebat atau syok dengue.

Sumber: